Jakarta (Antara Babel) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa membawakan boneka dan rendang untuk Zanette Kalila (Anet) salah seorang korban selamat dalam perampokan di Pulomas, yang tengah dirawat di RS Kartika Pulomas, Sabtu.
Mensos juga membawakan peralatan melukis, dompet, botol minum serta rendang untuk Anet. Diketahui Anet suka melukis dan rendang.
"Anet sudah punya uang baru belum," tanya Mensos sambil menyerahkan uang rupiah cetakan baru kepada Anet.
Mensos yang duduk di sisi ranjang memberikan semangat kepada Anet agar makan yang banyak karena melihat badan anak penyandang disabilitas rungu wicara itu sangat kurus.
Anet yang didampingi ibunya tampak menangis saat menerima kunjungan Mensos. Namun ia juga banyak tersenyum dan tampak malu-malu.
Mensos juga mengajak anak perempuan berusia 13 tahun itu untuk membaca Al Fatihah dan mendoakan keluarganya yaitu ayah dan adiknya serta korban perampokan lainnya yang meninggal.
"Anet harus ikhlas, doakan papa dan adik," kata Mensos seraya menambahkan jika Anet ingin sesuatu untuk mengirimkan pesan singkat ke nomor telepon Mensos.
Pembunuhan yang menewaskan sejumlah anggota keluarga terungkap pada Selasa (27/12) pagi di rumah Nomor 7A, Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur, ketika teman dari salah satu korban, Sheila, datang ke rumah dan mendengar suara minta tolong dari kamar mandi.
Di dalam kamar mandi berukuran 1,5 m x 1,5 m dan posisi terkunci dari luar itu, enam orang penghuni rumah ditemukan meninggal, sementara lima lainnya dalam keadaan kritis.
Korban yang meninggal ialah Dodi Triono (59) dan dua putrinya, Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9), Amalia yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.
Putri kedua Dodi, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama pembantu dan pengasuh Emi (41) dan Santi (22), dan dua orang pembantu Fitriani serta Windy (23).
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
Mensos juga membawakan peralatan melukis, dompet, botol minum serta rendang untuk Anet. Diketahui Anet suka melukis dan rendang.
"Anet sudah punya uang baru belum," tanya Mensos sambil menyerahkan uang rupiah cetakan baru kepada Anet.
Mensos yang duduk di sisi ranjang memberikan semangat kepada Anet agar makan yang banyak karena melihat badan anak penyandang disabilitas rungu wicara itu sangat kurus.
Anet yang didampingi ibunya tampak menangis saat menerima kunjungan Mensos. Namun ia juga banyak tersenyum dan tampak malu-malu.
Mensos juga mengajak anak perempuan berusia 13 tahun itu untuk membaca Al Fatihah dan mendoakan keluarganya yaitu ayah dan adiknya serta korban perampokan lainnya yang meninggal.
"Anet harus ikhlas, doakan papa dan adik," kata Mensos seraya menambahkan jika Anet ingin sesuatu untuk mengirimkan pesan singkat ke nomor telepon Mensos.
Pembunuhan yang menewaskan sejumlah anggota keluarga terungkap pada Selasa (27/12) pagi di rumah Nomor 7A, Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur, ketika teman dari salah satu korban, Sheila, datang ke rumah dan mendengar suara minta tolong dari kamar mandi.
Di dalam kamar mandi berukuran 1,5 m x 1,5 m dan posisi terkunci dari luar itu, enam orang penghuni rumah ditemukan meninggal, sementara lima lainnya dalam keadaan kritis.
Korban yang meninggal ialah Dodi Triono (59) dan dua putrinya, Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9), Amalia yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.
Putri kedua Dodi, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama pembantu dan pengasuh Emi (41) dan Santi (22), dan dua orang pembantu Fitriani serta Windy (23).
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016