Pangkalpinang (Antara Babel) - Ketua Komisi III DPRD Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Achmad Subari menyesalkan program Sasaran Sekawan Sejahtera (3S) tetap berjalan saat kondisi anggaran pemerintah kota itu sedang defisit.
"Seharusnya program 3S tersebut tidak perlu lagi dilakukan untuk menutupi defisit Kota Pangkalpinang, tapi nyatanya pemerintah memaksakan untuk tetap berjalan," katanya di Pangkalpinang, Sabtu.
Dia mengatakan, seharusnya pemerintah daerah sudah dapat mengantisipasi dengan keadaan defisit yang sedang terjadi untuk tidak menjalankan program tersebut, jika tetap dilaksanakan justru akan menambah defisit yang semakin meningkat.
"Kami sudah memperingati dan menyarankan pemerintah kota untuk tidak menjalankan program tersebut agar dapat memperkecil defisit yang terjadi, nyatanya masih tetap dijalankan," katanya.
Ia mengungkapkan, dari pemaksaan pelaksaan program 3S tersebut, tidak sedikit pengerjaan proyeknya yang dirasa tidak maksimal dan bahkan terkesan asal-asalan.
Ia menyebutkan, dari pemaksaan berjalannya program 3S tersebut, sehingga defisit anggaran Kota Pangkalpinang meningkat sebesar Rp12 miliar lebih.
"Jika program 3S ini tidak dilaksanakan, maka Kota Pangkalpinang hampir tidak mengalami defisit. Namun nyatanya defisit itu telah terjadi dan tidak bisa dihindarkan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Seharusnya program 3S tersebut tidak perlu lagi dilakukan untuk menutupi defisit Kota Pangkalpinang, tapi nyatanya pemerintah memaksakan untuk tetap berjalan," katanya di Pangkalpinang, Sabtu.
Dia mengatakan, seharusnya pemerintah daerah sudah dapat mengantisipasi dengan keadaan defisit yang sedang terjadi untuk tidak menjalankan program tersebut, jika tetap dilaksanakan justru akan menambah defisit yang semakin meningkat.
"Kami sudah memperingati dan menyarankan pemerintah kota untuk tidak menjalankan program tersebut agar dapat memperkecil defisit yang terjadi, nyatanya masih tetap dijalankan," katanya.
Ia mengungkapkan, dari pemaksaan pelaksaan program 3S tersebut, tidak sedikit pengerjaan proyeknya yang dirasa tidak maksimal dan bahkan terkesan asal-asalan.
Ia menyebutkan, dari pemaksaan berjalannya program 3S tersebut, sehingga defisit anggaran Kota Pangkalpinang meningkat sebesar Rp12 miliar lebih.
"Jika program 3S ini tidak dilaksanakan, maka Kota Pangkalpinang hampir tidak mengalami defisit. Namun nyatanya defisit itu telah terjadi dan tidak bisa dihindarkan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016