Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menyatakan siap menyuntikkan modal untuk membantu pemulihan kondisi keuangan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) Bangka Belitung.
"Kami sudah mengikuti rapat koordinasi bersama seluruh kepala daerah se-Babel untuk membahas penyelamatan BPRS yang tengah menghadapi persoalan permodalan. Seluruh kepala daerah sepakat mendukung langkah penyelamatan bank syariah ini," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Babel, Minggu.
Algafry mengatakan rapat tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Hidayat Arsani, dan dalam pertemuan itu para kepala daerah menyatakan komitmen bersama untuk membantu pemenuhan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio) BPRS Babel.
"Semoga langkah yang diambil bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," ujar dia.
Ia mengatakan dengan suntikan modal itu berharap kondisi BPRS segera membaik dan kembali menjalankan fungsinya sebagai lembaga keuangan syariah yang melayani kebutuhan masyarakat.
“Siapa pun terbuka untuk berinvestasi. Harapannya, BPRS sebagai cikal bakal bank daerah berbasis syariah dapat pulih dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah,” katanya.
Baca juga: Gubernur bersama Bupati se-Babel sepakat bantu BPRS
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Penyelamatan BPRS Babel sekaligus Bupati Belitung Djoni Alamsyah Hidayat mengatakan perlunya pembenahan menyeluruh terhadap bank tersebut, baik dari sisi permodalan maupun struktur organisasi.
"Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan arahan agar BPRS segera dibenahi. Pembenahan harus mencakup aspek struktur modal dan tata kelola organisasi," katanya.
Menurut Djoni, sejumlah langkah strategis telah dirumuskan untuk memperkuat permodalan, termasuk kemungkinan penyertaan modal dari pemerintah daerah maupun pihak lainnya.
“Sumber modal bisa berasal dari pemda, sektor swasta, hingga partisipasi media yang memiliki komitmen terhadap penguatan ekonomi daerah,” ujar dia.
Editor : Bima Agustian
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2025