Koba, Babel (ANTARA) - Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Algafry Rahman menyatakan pelayanan optimal yang ditunjukkan Balai Karantina berperan strategis dalam meningkatkan daya saing produk daerah agar mampu menembus pasar ekspor.
"Produk daerah tidak cukup hanya memiliki potensi, tetapi standar mutu dan keamanan yang dijamin oleh karantina menjadi kunci agar produk mampu bersaing dan menembus pasar ekspor,” kata Algafry saat menghadiri kegiatan public hearing yang digelar Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kepulauan Bangka Belitung di Pangkalanbaru, Rabu.
Menurut Algafry, jaminan mutu, kesehatan, dan keamanan komoditas yang diberikan melalui layanan karantina menjadi prasyarat utama bagi produk daerah untuk diterima di pasar nasional maupun internasional.
"Kita terus mendorong penguatan sinergi dengan Balai Karantina guna memastikan pelaku usaha, termasuk UMKM dan IKM memperoleh pendampingan serta layanan karantina yang optimal dalam proses ekspor," ujarnya.
Kepala BKHIT Kepulauan Bangka Belitung drh Herwintarti mengatakan peningkatan kualitas layanan karantina berdampak langsung pada peningkatan volume dan nilai perdagangan komoditas daerah.
Pada 2025, Balai Karantina Babel mencatat 65.039 sertifikasi karantina, meningkat 33,28 persen dibandingkan 2024. Peningkatan tersebut didorong oleh layanan ekspor dan antararea yang semakin efektif.
“Melalui sertifikasi karantina, kami memastikan komoditas daerah memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor, sekaligus memberikan jaminan mutu pangan, pakan, serta kesehatan hewan dan tumbuhan,” ujar Herwintarti.
Ia menegaskan Balai Karantina Babel berkomitmen mendukung program go ekspor sebagai strategi memperkuat peran produk lokal Bangka Belitung di pasar global dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Kegiatan public hearing tersebut menjadi forum penyelarasan kebijakan dan penguatan sinergi lintas sektor dalam mendukung pengembangan produk daerah berorientasi ekspor.
