Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempermudah masyarakat untuk membayar pajak daerah dan retribusi daerah.
"Peningkatan pelayanan terus kami lakukan untuk memudahkan masyarakat membayar pajak dan retribusi, salah satunya dengan pola pembayaran nontunai, dengan pola ini diharapkan pendapatan asli daerah semakin bertambah," kata Bupati Bangka Barat Markus di Mentok, Selasa.
Dalam upaya peningkatan pelayanan cepat dan murah ini, Pemkab Bangka Barat menggandeng berbagai instansi agar masyarakat bisa lebih mudah membayar pajak dan retribusi.
Untuk menyosialisasikan kemudahan pelayanan tersebut, Pemkab melalui Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah telah beberapa kali menggelar kegiatan bazar yang diisi pameran UMKM dan layanan pembayaran pajak daerah sekaligus sosialisasi pembayaran nontunai untuk mendorong Eletronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
"Saat ini masyarakat Bangka Barat sudah bisa membayar pajak lewat kanal QRIS atau daring tanpa harus datang ke bank, baik pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor," katanya.
Kepala Badan Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Bangka Barat Miwani mengatakan dalam rangka menyambut Pekan Qris Nasional, Pemkab Bangka Barat bekerja sama dengan Bank Indonesia, Bank SumselBabel, Jasa Raharja Samsat UPT Badan Keuangan Daerah Provinsi Babel memberikan pelayanan kemudahan membayar pajak kendaraan bermotor.
"Dengan berbagai kemudahan akses untuk membayar pajak dan retribusi daerah ini diharapkan penerimaan pajak dapat langsung ke kas daerah dan tidak ada lagi pungutan tunai oleh juru pungut," katanya.
Selain bisa secara langsung masuk ke kas daerah, pola pembayaran nontunai ini juga akan meminimalkan pungutan liar yang biasa terjadi pada praktik titip bayar.
"Masyarakat kita dorong agar semakin terbiasa memanfaatkan pola bayar digital karena ke depan setiap pembayaran atau belanja dilakukan nontunai," katanya.
Untuk memperluas jangkauan pola pembayaran nontunai, Pemkab Bangka Barat bersama Bank Indonesia Perwakilan Babel dan Tim Penggerak PKK juga telah menjalankan edukasi kepada kaum perempuan terkait kebijakan dan literasi digitalisasi keuangan dan ekosistem keuangan terintegrasi.
Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara bertransaksi dan mengelola keuangan sehingga saat ini hampir semua transaksi dilakukan secara elektronik, mulai dari belanja harian, pembayaran tagihan, hingga investasi.
Di balik kemudahan tersebut, diperlukan keterampilan memanfaatkannya. pengetahuan agar masyarakat bijaksana menggunakannya.
"Sebagai langkah awal kita membidik kaum perempuan dan ibu-ibu karena mereka biasanya menjadi pengelola keuangan keluarga, kita berikan bekal pemahaman cara bertransaksi aman, bijaksana dengan memanfaatkan teknologi," katanya.
Kerja sama dengan Bank Indonesia ini adalah langkah strategis untuk mendorong literasi keuangan masyarakat, termasuk pengenalan QRIS, sistem pembayaran nontunai, manajemen keuangan modern dan transparan.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2025