Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengoptimalkan kinerja Tim Kesehatan Hewan, untuk mengantisipasi masuknya ternak dan daging sapi mengandung virus antraks di daerah itu.

"Saat ini kami belum menemukan ternak dan daging sapi di sejumlah pasar tradisional yang mengandung virus antraks," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Babel Toni Batubara di Pangkalpinang, Senin.

Ia menjelaskan untuk mencegah masuknya ternak sapi, kerbau dan kambing terjangkit antraks, mulut, kuku dan penyakit berbahaya lainnya, pihaknya mengoptimalkan pengawasan di pintu-pintu pemasukan ternak di Pulau Bangka dan Belitung.

Selain itu pihaknya juga mengoptimalkan koordinasi dengan Balai Karantina Pertanian, agar penyakit ternak yang berbahaya ini tidak masuk ke pulau ini.

"Kami tidak menginginkan virus antraks ini masuk yang akan mengganggu perkembangan peternakan sapi di daerah ini," ujarnya.

Ia mengatakan Tim Kesehatan Hewan ini tidak hanya mengawasi pintu pemasukan ternak, tetapi juga mengawasi daging sapi, kambing di tempat pemotongan hewan dan pasar modern dan tradisional.

"Mudah-mudahan dengan optimalisasi pengawasan ini, kasus antraks yang terjadi di Jogjakarta dan sekitarnya tidak terjadi di daerah ini," ujarnya.

Menurut dia untuk memenuhi konsumsi daging masyarakat, pelaku usaha masih mengandalkan pasokan ternak sapi dari Pulau Jawa dan Sumatera.

"Saat ini peternakan sapi masih dalam pengembangan, sehingga hasil peternakan lokal masih belum memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggi," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017