Muntok, 10/12 (ANTARABabel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, mendorong petani di Desa Tuik, Kecamatan Kelapa menanam palawija setlah dilakukan panen padi yang  sedang dilakukan.

"Tanaman seperti jagung, kacang tanah kedelai dan berbagai tanaman sayur mayur cukup diminati pasar lokal dan selama ini kebutuhan tersebut masih mengandalkan pasokan dari luar daerah," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten bangka Barat, Suhadi di Muntok, Senin.

Ia menjelaskan, lahan tanam padi berupa ladang tadah hujan yang sedang dipanen petani di Desa Tuik luasnya lebih dari 170 hektare, namun biasanya hanya dibiarkan setelah panen raya dan dikerjakan lagi menjelang masa tanam berikutnya.

Menurut dia, kebiasaanseperti itu sebaiknya segera ditinggalkan, karena lahan pertanian pascapenen padi sangat potensial untuk mengembangkan berbagai tanaman palawija dan secara ekonomis juga menguntungkan petani.

"Kami akan dorong petani mengembangka palawija dengan mengoptimalkan petugas penuluh lapangan dan pengurus kelompok tani, karena lahan percontohannya pun sudah ada di desa tersebut," kata dia.

Menurut dia, selain meningkatkan kesejahteraan petani, penanaman palawija juga diharapkan mampu menyukseskan program optimalisasi lahan pertanian dalam upaya meningkatkan produksi tanaman pangan selain padi.

Selain itu, kata dia, dalam upaya meningkatkan produksi palawija dan sayur mayur lokal, pihaknya juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Potensi lahan yang dimiliki untuk mengembangkan palawija dan sayur mayur cukup melimpah, namun sayang animo masyarakat masih kurang," ujarnya.

Ia mengatakan, potensi lahan cukup luas seperti lahan sela perkebunan, lahan kosong atau lahan tidur yang masih ditumbuhi rumput liar juga sangat banyak di daerah itu.

"Kami terus berupaya mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan lahan tersebut, dengan memberi contoh, membantu pelatihan keterampilan, penyediaan bibit dan berbagai bantuan langsung ke masyarakat," ujarnya.

Dengan peningkatan animo masyarakat menanam berbagai tanaman pangan tersebut, dia mengharapkan, kebutuhan pasar di daerah itu dapat dupenuhi petani setempat sekaligus dalam upaya mengurangi ketergantungan pasokan dari luar.

"Penguatan ketahanan pangan seperti ini perlu mendapatkan prioritas, jangan sampai potensi besar yang dimiliki sia-sia hanya karena enggan bercocok tanam," kata dia.  
 

Pewarta:

Editor : Donatus Dasapurna Putranta


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012