Muntok (Antara Babel) - Pastor Gereja Santa Maria Pelindung Para Pelaut Muntok, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak umat Katolik meniru pengorbanan Yesus yang rela mati di kayu salib, dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat.
"Pengorbanan tulus merupakan ajaran yang ingin ditunjukkan Yesus kepada manusia, kami berharap umat mengambil nilai itu dan dijalankan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pekerjaan, bermasyarakat maupun hidup menggereja," kata Pastor Paulus Chara Pr usai ibadat Jumat Agung di Muntok, Jumat.
Menurut dia, Yesus sudah menunjukkan secara nyata pengorbanan dan pemberian diri tanpa mengharapkan imbalan yang digambarkan melalui peristiwa penyaliban.
Nilai-nilai pengorbanan Yesus yang rela mati di kayu salib diharapkan menjadi semangat umat untuk selalu rela berkorban dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan.
"Melalui ibadat Jumat Agung kami diingatkan kembali nilai-nilai tersebut dan diharapkan dibangkitkan kembali nilai itu demi kedamaian di seluruh penjuru dunia," katanya.
Ibadat Jumat Agung atau perayaan sengsara Yesus yang digelar di Gereja Santa Maria Muntok diikuti sekitar 400 orang umat.
Pada perayaan tersebut umat diajak untuk menghormati dan bersembah sujud kepada Yesus yang wafat di kayu salib dengan dilambangkan para prosesi penghormatan salib.
Perayaan yang dimulai pukul 15.00 WIB berjalan lancar dan khidmat dengan pengamanan sejumlah personel Polres Bangka Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Pengorbanan tulus merupakan ajaran yang ingin ditunjukkan Yesus kepada manusia, kami berharap umat mengambil nilai itu dan dijalankan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pekerjaan, bermasyarakat maupun hidup menggereja," kata Pastor Paulus Chara Pr usai ibadat Jumat Agung di Muntok, Jumat.
Menurut dia, Yesus sudah menunjukkan secara nyata pengorbanan dan pemberian diri tanpa mengharapkan imbalan yang digambarkan melalui peristiwa penyaliban.
Nilai-nilai pengorbanan Yesus yang rela mati di kayu salib diharapkan menjadi semangat umat untuk selalu rela berkorban dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan.
"Melalui ibadat Jumat Agung kami diingatkan kembali nilai-nilai tersebut dan diharapkan dibangkitkan kembali nilai itu demi kedamaian di seluruh penjuru dunia," katanya.
Ibadat Jumat Agung atau perayaan sengsara Yesus yang digelar di Gereja Santa Maria Muntok diikuti sekitar 400 orang umat.
Pada perayaan tersebut umat diajak untuk menghormati dan bersembah sujud kepada Yesus yang wafat di kayu salib dengan dilambangkan para prosesi penghormatan salib.
Perayaan yang dimulai pukul 15.00 WIB berjalan lancar dan khidmat dengan pengamanan sejumlah personel Polres Bangka Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017