Nusa Dua, Bali (Antara Babel) - Romo Evensius Dewantoro Pr menceritakan
pengalamannya saat menyambut kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin
Abdulaziz al-Saud di Bandar Udara Internasioanal I Gusti Ngurah Rai pada
Sabtu (4/3).
"Saya salaman sambil mengatakan ahlan wa sahlan ya malik.
Kemudian Raja tersenyum, tampak heran sambil memegang jubah saya," ujar
Romo Evensius saat ditemui Antara di Gereja Katolik Paroki Bunda Maria
Segala Bangsa, Nusa Dua, Minggu.
"Dari omongan dia (dalam bahasa Arab), saya yakin kurang lebih Raja
menanyakan apakah saya Katolik," kata Romo Evensius, yang menyambut
kedatangan Raja Arab Saudi bersama lima pemimpin agama yang lain
kemarin.
Pastor yang berasal dari Larantuka, Nusa Tenggara Timur, itu mengaku
senang bisa bertemu langsung dan berjabat tangan dengan Raja Salman.
Kedatangan Raja Salman ke Bali yang mayoritas penduduknya beragama
Hindu, menurut dia, menunjukkan toleransi dan penerimaan yang tinggi
terhadap masyarakat yang berbeda keyakinan dengannya.
"Melihat dari senyum dan wajahnya, jelas sekali bahwa Raja Salman membawa Islam yang teduh," kata Romo Evensius.
Sebelum bertolak ke Bali, Raja Salman juga sempat berdialog dengan
tokoh lintas agama di sela kunjungan kenegaraan tiga harinya di Jakarta.
Raja Salman berada di Bali hingga Kamis pekan depan untuk liburan pribadi bersama keluarga dan delegasinya.
Agendanya selama di Bali tertutup untuk media, namun Pelayan Dua
Tempat Suci (Makkah dan Madinah) itu disebut-sebut akan mengunjungi
objek wisata seperti Pura Besakih, Tanah Lot, dan Pantai Kuta.
Cerita Pastor Katolik yang Menyambut Raja Salman di Bali
Minggu, 5 Maret 2017 15:29 WIB
Saya salaman sambil mengatakan ahlan wa sahlan ya malik. Kemudian Raja tersenyum, tampak heran sambil memegang jubah saya,