Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan petani di Kabupaten Bangka Tengah berhasil memanen 10 ton bawang merah dan mendapatkan keuntungan Rp300 juta dari hasil penjualan panen bawangnya.

"Kami berharap ini dapat memotivasi petani di kabupaten lainnya untuk mengembangkan pertanian bawang merah," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel Toni Batubara di Pangkalpinang, Selasa.

Ia menjelaskan petani Bangka Tengah menanam bawang merah seluas tiga perempat hektare dengan kebutuhan bibit 650 kilogram dan dua bulan kemudian berhasil memanen 10 ton bawang merah.

"Saat ini harga bawang merah di tingkat petani sebesar Rp30.000 per kilogram, sehingga keuntungan yang diterima petani berkisar Rp300 juta," ujarnya.

Ia mengatakan panen bawang petani ini habis terserap pasar, karena ketergantungan pasokan bawang merah dari luar daerah yang sangat tinggi untuk memenuhi konsumsi masyarakat.

"Saat ini sekitar 99 persen bawang merah masyarakat masih didatangkan dari daerah sentra produksi di Pulau Jawa dan Sumatera. Ini sebetulnya peluang bagi petani untuk mengembangkan bawang merah ini," ujarnya.

Kebutuhan bawang merah masyarakat, lanjut dia, mencapai 3,7 kilogram per orang per tahun. Jika penduduk Provinsi Kepulauan Babel 1,2 juta jiwa maka kebutuhan bawang masyarakat mencapai 40.000 ton per tahun. Sementara itu, produksi bawang petani lokal hanya 40 ton per tahun, artinya hasil bawang petani hanya 1 persen terserap di pasaran.

"Kami terus mendorong petani untuk mengembangkan tanaman bawang merah ini, melalui pelatihan, penyuluhan dan pemberian bantuan bibit serta pupuk," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017