Kupang (Antara Babel) - Sebanyak 17 penyelam di Kota Kupang membersihkan sampah-sampah di dasar laut atau "Underwater Clean-Up" dalam rangka memperingati peringatan Hari Bumi yang jatuh pada Sabtu (22/4) pekan lalu.

"Sebelumnya kita sudah sempat bersihkan sampah dasar laut pada Jumat (21/4) pekan lalu dan hasilnya ada sekitar 50 kilogram sampah yang diangkut," kata Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Ikram Sangadji kepada wartawan di Kupang, Jumat.

Belasan penyelam itu dari berbagai instansi yang berbeda yakni dari Lantamal VII Kupang yang berjumlah dua orang, Flobamora Dive Center dua penyelam, mahasiswa Universitas Kristen dua orang, Stasiun PSDKP dua orang, Dispora satu orang.

Di samping itu juga ada penyelam dari Bappeda satu orang, mahasiswa satu orang, Mahasiswa Muhamadiyah satu orang, LSM World Wide Fund for Nature (WWF) satu orang, pegawai PT Semen satu orang, serta dari Dinas Kelautan dan Perikanan satu orang.

Lokasi penyelaman berada di sekitaran Pantai Pasir Panjang yang dinilai punya banyak sekali sampah.

Dari kegiatan itu, para penyelam berhasil mengumpulkan kurang lebih 75 kilogram sampah dan dinaikkan ke pesisir pantai untuk selanjutnya dibuang di tempat sampah.

"75 kilogram sampah tersebut terdiri dari sampah-sampah plastik, jaring-jaring nelayan yang dibuang di laut dan berbagai sampah lainnya yang dapat mengganggu biota laut," tambahnya.

Ia menilai kegiatan bersih sampah di dasar laut itu juga bagian dari mengajak masyarakat di Kota Kupang khususnya di NTT untuk lebih menyayangi laut dengan tidak membuang sampah sembarangan ke laut.

Sebelumnya pada pukul 06.00 WITA waktu setempat ribuan masyarakat juga telah membersihkan seluruh pesisir pantai di kota itu.

Lokasi-lokasi pembersihan sampah itu terdiri dari pantai Namosainn, Pantai Teddys, Ketapang Satu, PPI Oeba, PPI Oesapa, Pasir panjang, wisata mangrove serta pantai Lasiana.

Menurutnya kegiatan bersih-bersih pantai ini bagian dari revolusi mental sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 12 tahun 2017 salah satunya adalah revolusi mental untuk Indonesia bersih dan bersih pantai dan laut merupakan bagian dari revolusi mental.

BKKPN juga akan mendorong pemerintah kota Kupang untuk menyiapkan tong-tong sampah di pesisir-pesisir pantai di Kota Kupang, sebagai bagian dari melatih kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan pantainya.

Pewarta: Kornelis Kaha

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017