Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk menyerahkan bantuan kendaraan roda tiga angkutan sampah untuk membantu Bank Sampah Nyiur Karya Lestari Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna mengoptimalkan pengelolaan sampah menjadi produk bernilai ekonomis.
"PT Timah tidak hanya membantu kendaraan angkutan sampah, tetapi memberikan edukasi kepada kelompok peduli lingkungan Bank Sampah Nyiur Karya Lestari ini," kata Departement Head Corporate Communication PT Timah Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan bantuan kendaraan roda tiga dan edukasi pengelolaan sampah bagi bank sampah ini, untuk mendukung aktivitas operasional pengumpulan dan pengangkutan sampah yang dilakukan oleh kelompok masyarakat tersebut.
"Dengan adanya fasilitas ini diharapkan pengelolaan sampah dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan menjangkau lebih banyak titik di lingkungan sekitarnya," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Belitung Timur Novis Ezuar mengapresiasi bantuan dari PT Timah karena memang sangat dibutuhkan apalagi kondisi motor roda tiga yang dimiliki kondisinya sering rusak sehingga bisa mengganggu operasional.
“Dengan adanya kendaraan operasional yang baru ini dapat menunjang operasional mereka menjadi lebih lancar dan secara otomatis pengelolaan sampah ini bisa mereka kelola dengan baik," katanya.
Ia menilai PT Timah sangat peduli dengan lingkungan dan masyarakat seperti yang dilakukan PT Timah di Desa Lalang. Selain itu, perusahaan ini juga aktif dalam kegiatan penanaman dan rehabilitasi lingkungan di kawasan pesisir seperti mangrove.
"Semoga kedepannya PT Timah dapat terus mendukung kegiatan-kegiatan masyarakat seperti ini, tidak hanya yang ada di Desa Lalang, tapi juga Desa-Desa yang ada di Belitung Timur," ucapnya.
Ketua Pengurus Bank Sampah Nyiur Karya Lestari Sri Yusmala mengatakan sangat bersyukur dengan bantuan kendaraan roda tiga dari anggota Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID.
“Alhamdullilah, terima kasih banyak PT Timah atas supportnya semoga dengan adanya bantuan ini dapat membuat kami lebih semangat dalam melayani masyarakat untuk mengelola sampah rumah tangga yang ada di Desa kami,” kata Sri.
Menurut dia selama ini mereka belum bisa maksimal dalam melakukan pengambilan sampah yang ada di rumah warga karena keterbatasan armada. Dari delapan dusun yang ada di Desa Lalang mereka baru bisa melayani tiga dusun dan juga mengalami keterlambatan dalam mengangkut sampah yang ada sehingga berimbas pada pelayanan.
“Dengan keterbatasan armada tersebut, kami juga baru mampu mengangkut sampah di tiga Dusun, yakni Dusun Sawah, Dusun Sekip dan Dusun Terang Bulan. Maka dengan adanya tambahan armada ini kami berharap akan menambah jumlah Dusun yang akan kami layani dalam pengangkutan sampah," katanya.
Tak hanya itu, kelompok yang sudah didirikannya selama lima tahun tersebut berharap dapat diberikan wawasan dalam mengelola sampah, agar sampah-sampah yang ada dapat dikelola secara maksimal dan berdaya guna.
“Saat ini sampah yang kami ambil dari rumah warga baru sebatas kami pilah sampah yang memiliki nilai jual, seperti sampah botol plastik ataupun sampah kaleng. Untuk jenis sampah lainnya belum kami kelola, dikarenakan kami belum memiliki pengetahuan atau cara untuk mengelola sampah tersebut menjadi sesuatu, misalnya untuk mengelola kompos ataupun menernak magot untuk menjadi pakan ternak," katanya.