Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan kekecewaannya karena para siswa masih saja melakukan aksi corat coret seragam saat merayakan kelulusan ujian nasional.

"Kami sangat menyayangkan siswa-siswi SMU/SMK yang masih juga melakukan aksi corat coret seragam," kata Kepala Disdik Kepulauan Babel, M Soleh di Pangkalpinang, Selasa.

Menurut dia, seharusnya pada peringatan Hari Pendidikan Nasional ini para siswa mampu mengenang kembali jasa-jasa para pahlawan dan tokoh pelopor pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang telah berkorban memperjuangkan pendidikan bagi anak bangsa.

"Melakukan corat coret seragam yang disertai konvoi kendaraan ini bukan contoh yang baik dan budaya ini harus segera dihilangkan," ujarnya.

Ia mengatakan untuk menghilangkan budaya corat coret seragam dan konvoi kendaraan dapat dilakukan dengan meningkatkan pemahaman siswa, orang tua dan tenaga pendidik serta penindakan yang tegas.

"Jauh-jauh hari sebelum pengumuman kelulusan ini kami sudah mengeluarkan imbauan ke seluruh sekolah agar melarang anak didiknya melakukan corat coret seragam, karena ini tidak mencerminkan pendidikan yang diajarkan di sekolah," ujarnya.

Menurut Soleh aksi corat-coret seragam disertai konvoi merupakan perbuatan mubazir dan rawan menimbulkan kemacetan bahkan kecelakaan lalu lintas.

"Alangkah baiknya jika seragam disumbangkan kepada adik kelasnya yang tidak mampu membeli seragam baru, atau mengelar doa syukuran bersama daripada konvoi dan hura-hura yang dapat membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017