Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong para siswa SMA dan SMK melakukan inovasi dan mengembangkan kreativitas dalam menciptakan beragam produk tepat guna berteknologi modern.
"Kami berikan apresiasi atas potensi siswa siswi SMA/SMK dalam berinovasi meningkatkan kreativitasnya sangat baik, saat ini sudah cukup banyak produk tepat guna yang diciptakan. Ke depan kami berupaya mendorong mereka mulai mengembangkan produk elektronik dan produk tepat guna lain dengan energi listrik," kata Kepala Dinas Pendidikan Babel Ervawi usai menghadiri kegiatan electrifying lifestyle di SMK Negeri 4 Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan pada siswa dan siswi di Babel berpotensi menciptakan produk-produk unggulan tepat guna, mulai dari alat pengupas kelapa, mengubah motor berbahan bakar minyak ke listrik dan lainnya.
"Sekarang kita yakin siswa kita dapat menciptakan mobil listrik, hal ini sesuai wacana Presiden Joko Widodo yang akan melakukan gerakan mobil listrik untuk mengurangi BBM subsidi dan ekspor BBM," katanya.
Pemprov Babel mendorong potensi para siswa SMA SMK untuk membuat terobosan baru menciptakan produk dengan teknologi terbaru, seperti listrik agar dapat meninggalkan ketergantungan bahan bakar.
"Kita mendorong siswa untuk menciptakan produk dengan teknologi yang terbarukan seperti dari listrik. Kompor listrik dan motor listrik yang sudah dipamerkan, semoga nanti ke depan ada mobil listrik juga," ujarnya.
Pemprov Babel akan mendukung potensi para siswa dengan memamerkan karya terbaiknya di Gebyar SMA/SMK setiap tahun, dan mereka yang berhasil menciptakan produk terbaik akan mendapat penghargaan berupa beasiswa ke jenjang perguruan tinggi.
"Generasi muda kita ini hebat-hebat, mereka hanya butuh energi dan dukungan untuk mengembangkan kreativitasnya. Kita akan galakkan mereka untuk menciptakan produk-produk elektronika seperti dari listrik agar mereka terus berinovasi," ujarnya.
Pada Agustus mendatang, Dinas Pendidikan Babel akan menggelar Gebyar SMA/SMK sebagai agenda tahunan di daerah itu. Dalam kegiatan itu, mereka akan memamerkan kreativitas dan hasil produk sendiri serta produk kolaborasi bersama guru.
"Kita yakin mereka mampu menciptakan produk unggulan karena saat produknya dipamerkan nanti mereka akan merasa bangga terhadap produk yang diciptakan," ujarnya.
