Pangkalpinang (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Dinas Pendidikan setempat menyusun rencana untuk melakukan perbaikan berbagai fasilitas, sarana dan prasarana pendukung sekolah negeri guna meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia.
Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Herman Suhadi di Pangkalpinang, Selasa, mengatakan berdasarkan hasil kunjungan kerja yang dilakukan, masih ditemukan beberapa sekolah menengah atas dan sekolah kejuruan yang membutuhkan perhatian khusus.
"Kami juga sudah menggelar pertemuan dengan Dinas Pendidikan Provinsi Babel guna membahas permasalahan yang ditemukan di lapangan," kata Herman.
Menurut dia, beberapa sekolah baru masih banyak kekurangan fasilitas dan sarana sekolah sehingga pemerintah daerah perlu lebih memerhatikan, memenuhi dan membenahi kekurangan yang ada.
Ia mencontohkan, SMA Negeri 5 Pangkalpinang menempati lahan yang belum milik sendiri, SMA Negeri 2 Sungailiat sampai saat ini gedungnya masih menyewa SMA Eljohn, SMA Negeri 1 Simpangkatis dan SMA Riausilip perlu ditata ulang agar letak bangunan dan meratakan kontur tanah agar tidak bergelombang.
"Kita akan berusaha agar permasalahan itu segera diatasi, mulai dari perencanaan yang baik agar bangunan dan lingkungan sekolah seperti yang kita inginkan. Kita sama-sama cari solusi," katanya.
Selain permasalahan bangunan dan lingkungan sekolah, hasil dari kunjungan kerja tersebut, DPRD Babel juga menyerap beberapa aspirasi yang disampaikan guru dan orang tua murid yang perlu ditindaklanjuti.
Dengan adanya sinergisitas antara DPRD bersama Dinas Pendidikan dan para guru diharapkan dapat menghasilkan perencanaan yang baik dalam penyediaan fasilitas, pembangunan sarana dan prasarana sekolah sesuai kebutuhan siswa sehingga mutu pendidikan semakin meningkat.
"Mari kita bahas bersama dan direalisasikan melalui pembangunan bidang pendidikan, kami yakin dalam 20 atau 30 tahun ke depan mutu pendidikan meningkat dan SDM Babel semakin mumpuni," katanya.
Ia menambahkan, selain membenahi sarana prasarana sekolah, para guru juga dapat memperhatikan mata pelajaran dan kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah, misalnya sekolah membuka ekstrakulikuler cabang olahraga unggulan sesuai dengan potensi anak.
"Setiap sekolah harus memiliki kegiatan yang ditonjolkan, seperti olahraga agar ada siswa yang dilirik KONI dan dibantu pembinaannya, atau kegiatan nonolahraga misalnya bidang lingkungan atau keagamaan sehingga sekolah tersebut semakin dikenal masyarakat dan menebalkan identitas sekolah itu sendiri," demikian Herman Suhadi..