Johannesburg (Antara Babel/Reuters) - Polisi menemukan 25 mayat yang diyakini sebagai penambang liar, dari poros tambang Harmony Gold yang sudah tidak digunakan, di dekat area tempat 76 penambang liar ditemukan tewas pada 2009 yang menjadi salah satu bencana pertambangan terburuk di Afrika Selatan.
Sejumlah mayat tersebut ditemukan dari poros Eland di dekat kota Welkom, menyusul ledakan gas pada akhir pekan lalu, di daerah tambang yang sudah tidak digunakan tetapi masih menyimpan deposit emas yang cukup menarik bagi sindikat pertambangan liar.
Penambangan emas liar telah melanda perusahaan pertambangan Afrika Selatan selama beberapa dasawarsa, merampok industri dan pundi-pundi penghasilan negara miliaran rand melalui pencurian kecil-kecilan serta jaringan yang dijalankan oleh kejahatan terorganisir.
Polisi memastikan bahwa 11 penambang liar selamat dan meyakini bahwa ada lagi yang masih berada di dalam. Penambang liar dikenal di Zulu sebagai "zama-zamas", yang diterjemahkan secara bebas memiliki arti sebagai "mereka yang mencoba mendapatkan sesuatu dari ketiadaan".
"Ada ledakan yang terjadi pada Kamis pekan lalu, dan ledakan itu menyebabkan kematian para penambang ilegal," kata juru bicara pihak kepolisian Mayjen Lerato Molale.
Dia mengatakan bahwa kemungkinan ledakan itu disebabkan oleh para penambang itu sendiri.
Jenazah dari 76 penambang liar dibawa ke permukaan di poros Eland pada tahun 2009 setelah kebakaran yang terjadi di sebuah tambang di provinsi Free State.
Sibanye Gold adalah perusahaan pertama yang menetapkan tenggat waktu untuk menghentikan praktik tersebut, dan telah berjanji untuk membersihkan semua penambang liar dari porosnya pada akhir Januari tahun depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
Sejumlah mayat tersebut ditemukan dari poros Eland di dekat kota Welkom, menyusul ledakan gas pada akhir pekan lalu, di daerah tambang yang sudah tidak digunakan tetapi masih menyimpan deposit emas yang cukup menarik bagi sindikat pertambangan liar.
Penambangan emas liar telah melanda perusahaan pertambangan Afrika Selatan selama beberapa dasawarsa, merampok industri dan pundi-pundi penghasilan negara miliaran rand melalui pencurian kecil-kecilan serta jaringan yang dijalankan oleh kejahatan terorganisir.
Polisi memastikan bahwa 11 penambang liar selamat dan meyakini bahwa ada lagi yang masih berada di dalam. Penambang liar dikenal di Zulu sebagai "zama-zamas", yang diterjemahkan secara bebas memiliki arti sebagai "mereka yang mencoba mendapatkan sesuatu dari ketiadaan".
"Ada ledakan yang terjadi pada Kamis pekan lalu, dan ledakan itu menyebabkan kematian para penambang ilegal," kata juru bicara pihak kepolisian Mayjen Lerato Molale.
Dia mengatakan bahwa kemungkinan ledakan itu disebabkan oleh para penambang itu sendiri.
Jenazah dari 76 penambang liar dibawa ke permukaan di poros Eland pada tahun 2009 setelah kebakaran yang terjadi di sebuah tambang di provinsi Free State.
Sibanye Gold adalah perusahaan pertama yang menetapkan tenggat waktu untuk menghentikan praktik tersebut, dan telah berjanji untuk membersihkan semua penambang liar dari porosnya pada akhir Januari tahun depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017