Aljir (Antara Babel) - Kelompok bersenjata menyerang patroli militer Aljazair di daerah selatan ibu kota, melukai sedikit-dikitnya empat polisi, kata kementerian pertahanan, dengan serangan tersebut kemudian diklaim ISIS.

Penyerangan jarang terjadi di Aljazair sejak perang saudara di negara itu berakhir pada 1990-an, namun kelompok Maghreb, yang terhubung dengan jaringan al-Qaeda dan kelompok kecil bersekutu dengan ISIS, giat di daerah terpencil.

Kelompok bersenjata menembaki petugas patroli "gendarmerie" pada Rabu di daerah Larbaa, wilayah Blida, sekitar 30 kilometer selatan Aljir, kata kementerian tersebut dalam pernyataan seperti dilaporkan kantor berita APS.

"Patroli gendarmerie ditembaki pada Rabu pukul 22.00 oleh sekelompok teroris," kata pernyataan tersebut tanpa merinci kelompok penyerang itu.

Kantor berita Amaq yang terhubung dengan kelompok ISIS mengatakan pada Kamis, bahwa para petempurnya menyergap patroli tersebut dan telah berhasil menghancurkan dua kendaraan mereka, menurut layanan organisasi pemantau SITE.

Pasukan bersenjata Aljazair telah menindak para petempur terkait dengan IS. Pada April lalu, mereka menggagalkan percobaan serangan bom bunuh diri di kota Konstantin, dengan satu pelaku penyerangan tewas dan lainnya ditangkap.

Gerilyawan melakukan atau mencoba beberapa serangan menyasar petugas keamanan di Constantine dalam beberapa bulan belakangan, termasuk penembakan terhadap seorang polisi di kedai kopi oleh tiga orang bersenjata pada Oktober 2016, demikian Reuters melaporkan.

Pewarta:

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017