Sungailiat (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjajaki kerja sama dengan pemerintah Turki dalam peningkatan harga lada.

"Kerja sama ini diperlukan khususnya bagi masyarakat di Provinsi Bangka Belitung untuk meningkatkan harga komoditas lada," kata Bupati Bangka, Tarmizi Saat, di Sungailiat, Minggu.

Ia mengatakan, melalui kerja sama itu diharapkan investor dari Turki dapat mengembangkan usaha perdagangan terutama komoditas lada.

"Kita ketahui harga lada di tingkat petani mengalami penurunan dari sebelumnya mencapai Rp100.000 menjadi hanya sekitar Rp60.000 sampai Rp80.000 per kilogram," katanya.

Penurunan harga lada yang cukup tinggi, kata bupati, tentu merugikan petani yang sudah menanggung biaya operasional cukup besar.

"Sedangkan informasi yang saya dapat, harga lada di Turki dapat mencapai Rp800.000 per kilogram," katanya pula.

Perbedaan harga lada yang sangat mencolok itu tentunya diharapkan berdampak positif terhadap perkembangan harga lada di Indonesia, terutama di Kabupaten Bangka dengan adanya investor dari negara itu.

Menurut dia, jika harga lada mampu menembus 50 persen dari harga lada di Turki tentu diyakini pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerahnya segera meningkat.

"Meskipun kualitas lada dari Bangka Belitung sudah cukup baik, namun saya sarankan agar petani tetap meningkatkan pola tanam yang baik termasuk pengaturan pengunaan pupuk yang berimbang," katanya.

Bupati juga menyarankan petani untuk menggunakan junjung atau tiang tanaman dengan batang hidup agar tahan lama.

"Petani lada juga hendaknya segera berkonsultasi dengan petugas penyuluh lapangan jika mengalami kendala penanaman lada termasuk pengendalian hama tanaman," katanya pula.

Pewarta: Kasmono

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017