Sungailiat (Antara Babel) - Penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 1.000 siswa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Padli di Sungailiat, Senin, mengatakan 1.000 siswa penerima KIP terdiri dari 500 KIP untuk siswa tingkat Sekolah Dasar dan 500 KIP untuk siswa Sekolah Menegah Pertama.
"Bantuan pendidikan bagi siswa penerima program itu sebanyak Rp1,2 juta baik untuk tingkat SD maupun SMP yang disalurkan melalui rekening siswa," katanya.
Ia mengatakan dana bantuan pendidikan program KIP disalurkan dalam dua tahapan yakni pada sementer pertama sebesar Rp600 ribu dan semester kedua dengan jumlah yang sama.
"Bantuan pendidikan dari pemerintah pusat itu untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu yang digunakan membeli buku atau perlengkapan sekolah lainnya," ujarnya.
Dia menyarankan agar penyaluran dana KIP untuk siswa yang berhak mendapatkankan agar disalurkan melalui sekolah dan selanjutkan disalurkan ke siswa yang bersangkutan.
"Penyaluran KIP melalui masing-masing sekolah untuk menghindari penggunaan dana itu oleh orang tua siswa karena pernah ada laporan dana digunakan untuk kebutuhan rumah tangga," ujarnya.
Menurutnya, bantuan pendidikan melalui KIP dirasa membantu sekali bagi siswa kurang mampu karena memang biaya peralatan sekolah seperti buku tulis, baju, sepatu membutuhkan biaya yang cukup banyak
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Padli di Sungailiat, Senin, mengatakan 1.000 siswa penerima KIP terdiri dari 500 KIP untuk siswa tingkat Sekolah Dasar dan 500 KIP untuk siswa Sekolah Menegah Pertama.
"Bantuan pendidikan bagi siswa penerima program itu sebanyak Rp1,2 juta baik untuk tingkat SD maupun SMP yang disalurkan melalui rekening siswa," katanya.
Ia mengatakan dana bantuan pendidikan program KIP disalurkan dalam dua tahapan yakni pada sementer pertama sebesar Rp600 ribu dan semester kedua dengan jumlah yang sama.
"Bantuan pendidikan dari pemerintah pusat itu untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu yang digunakan membeli buku atau perlengkapan sekolah lainnya," ujarnya.
Dia menyarankan agar penyaluran dana KIP untuk siswa yang berhak mendapatkankan agar disalurkan melalui sekolah dan selanjutkan disalurkan ke siswa yang bersangkutan.
"Penyaluran KIP melalui masing-masing sekolah untuk menghindari penggunaan dana itu oleh orang tua siswa karena pernah ada laporan dana digunakan untuk kebutuhan rumah tangga," ujarnya.
Menurutnya, bantuan pendidikan melalui KIP dirasa membantu sekali bagi siswa kurang mampu karena memang biaya peralatan sekolah seperti buku tulis, baju, sepatu membutuhkan biaya yang cukup banyak
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017