Tanjung Pandan (Antara Babel) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei meminta Pemerintah Kabupaten Belitung Timur segera membentuk BPBD guna memudahkan koordinasi dalam penanganan bencana.
"Banjir saat ini menjadi pembelajaran akan pentingnya BPBD dibentuk di daerah. Begitu juga BPBD di Kabupaten Belitung yang digabung dengan organisasi lain, akan menyulitkan dalam penanganan bencana," katanya melalui pesan tertulis yang diterima di Tanjung Pandan, Selasa.
Dia mengatakan, pentingnya membentuk BPBD karena UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana mengamanatkan demikian.
"Daerah-daerah di Babel itu rawan bencana. Ancaman meningkat, kerentanan juga makin meningkat tetapi kapasitas masih rendah. Akhirnya risikonya tinggi," ujarnya.
Dikatakannya, untuk penanganan banjir saat ini BNPB akan membantu pemda dengan menggerakkan dua helikopter guna menjangkau daerah yang sulit diakses.
"BNPB juga memberikan bantuan dana siap pakai ke BPBD Provinsi Kepulauan Babel. Bantuan logistik juga kita salurkan. Kami akan terus mendampingi pemda di sini. Kendala cuaca buruk dapat menghambat penanganan darurat. BMKG juga diharapkan dapat terus memberikan informasi cuaca terkini ke posko, bagaimana prediksi ke depan. Jika terjadi hujan dan cuaca buruk bagaimana rencana kontinjensi dan operasinya. Ini harus kita siapkan bersama," kataya.
Dari lapangan wartawan Antara melaporkan hingga kini ribuan warga masih mengungsi. Di Kabupaten Belitung Timur saja terdapat 355 KK atau sekitar 3.737 jiwa mengungsi dan tersebar di 21 titik pengungsian. Jumlah ini dapat bertambah karena belum semua terdata, sementara jembatan dan jalan yang rusak belum dapat dilalui kendaraan.
Pada pagi Selasa (18/7) hujan deras disertai angin kencang kembali melanda sejumlah wilayah di Pulau Belitung. Kondisi demikian menyebabkan penanganan darurat terhambat dan akses menuju lokasi yang terendam banjir juga semakin tidak mudah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Banjir saat ini menjadi pembelajaran akan pentingnya BPBD dibentuk di daerah. Begitu juga BPBD di Kabupaten Belitung yang digabung dengan organisasi lain, akan menyulitkan dalam penanganan bencana," katanya melalui pesan tertulis yang diterima di Tanjung Pandan, Selasa.
Dia mengatakan, pentingnya membentuk BPBD karena UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana mengamanatkan demikian.
"Daerah-daerah di Babel itu rawan bencana. Ancaman meningkat, kerentanan juga makin meningkat tetapi kapasitas masih rendah. Akhirnya risikonya tinggi," ujarnya.
Dikatakannya, untuk penanganan banjir saat ini BNPB akan membantu pemda dengan menggerakkan dua helikopter guna menjangkau daerah yang sulit diakses.
"BNPB juga memberikan bantuan dana siap pakai ke BPBD Provinsi Kepulauan Babel. Bantuan logistik juga kita salurkan. Kami akan terus mendampingi pemda di sini. Kendala cuaca buruk dapat menghambat penanganan darurat. BMKG juga diharapkan dapat terus memberikan informasi cuaca terkini ke posko, bagaimana prediksi ke depan. Jika terjadi hujan dan cuaca buruk bagaimana rencana kontinjensi dan operasinya. Ini harus kita siapkan bersama," kataya.
Dari lapangan wartawan Antara melaporkan hingga kini ribuan warga masih mengungsi. Di Kabupaten Belitung Timur saja terdapat 355 KK atau sekitar 3.737 jiwa mengungsi dan tersebar di 21 titik pengungsian. Jumlah ini dapat bertambah karena belum semua terdata, sementara jembatan dan jalan yang rusak belum dapat dilalui kendaraan.
Pada pagi Selasa (18/7) hujan deras disertai angin kencang kembali melanda sejumlah wilayah di Pulau Belitung. Kondisi demikian menyebabkan penanganan darurat terhambat dan akses menuju lokasi yang terendam banjir juga semakin tidak mudah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017