Muntok (Antara Babel) - Sebanyak 180 orang peserta dari dalam dan luar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ikut memeriahkan Lomba Gasing Bangka Barat 2017 yang digelar di kawasan Pantai Baturakit Muntok.
"Kami berharap bertambahnya jumlah peserta setiap tahunnya akan mampu memberikan dampak positif pada sektor pariwisata daerah sehingga jumlah kunjungan wisatawan semakin meningkat," kata Bupati Bangka Barat Parhan Ali di Muntok, Selasa.
Sebanyak 180 orang peserta tersebut berasal dari Kabupaten Bangka Barat sebanyak 115 orang putra dan 18 putri, Bangka delapan putra dan tujuh putri, Bangka Tengah 17 putra dan tiga putri, Palembang lima putra dan tiga putri, serta Belitung empat putra dan dua putri.
Menurut Parhan Ali permainan gasing merupakan olahraga tradisional khas yang banyak berkembang di tengah masyarakat Melayu, salah satunya di Bangka Barat.
"Sejak kecil saya senang bermain gasing jadi sedikit banyak masih bisa bermain gasing," kata dia.
Lomba gasing yang digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat itu diharapkan mampu menjadi salah satu cara pelestarian budaya di daerah itu.
Selain sebagai upaya pelestarian, kata dia, jika dikembangkan dan dikelola dengan baik akan berdampak positif pada sektor pariwisata daerah yang selama ini sudah ditetapkan sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya Babel.
"Kami berikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, terutama kepada budayawan lokal yang selama ini sudah malang melintang di dunia pergasingan, bahkan telah mengharumkan nama daerah dan negara di tingkat internasional," kata dia.
Parhan berharap kegiatan itu dapat terus dikembangkan agar ke depan Kabupaten Bangka Barat semakin terkenal dan bisa menjadi pusat gasing di Indonesia.
Tokoh gasing nasional, Sopian Sahaba juga memberikan apresiasi positif kepada pemerintah daerah setempat yang secara rutin menganggarkan untuk menggelar lomba gasing di daerah itu.
"Kami berharap kegiatan ini semakin berkembang dan semakin banyak pegasing nasional yang datang sehingga Bangka Barat semakin terkenal," kata dia.
Namun dirinya menyarankan lomba yang digelar dijadwalkan rutin dan dipastikan waktu pelaksanaannya sejak awal tahun agar para pegasing dari daerah lain dapat mengatur waktu untuk datang ke Bangka Barat.
"Pada tahun ini pegasing dari Kepulauan Riau batal hadir karena informasi yang mereka terima terlalu mepet dengan pelaksanaan lomba di Bangka Barat. Kami berharap ke depan sejak awal tahun sudah diumumkan kepastian waktu lombanya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Kami berharap bertambahnya jumlah peserta setiap tahunnya akan mampu memberikan dampak positif pada sektor pariwisata daerah sehingga jumlah kunjungan wisatawan semakin meningkat," kata Bupati Bangka Barat Parhan Ali di Muntok, Selasa.
Sebanyak 180 orang peserta tersebut berasal dari Kabupaten Bangka Barat sebanyak 115 orang putra dan 18 putri, Bangka delapan putra dan tujuh putri, Bangka Tengah 17 putra dan tiga putri, Palembang lima putra dan tiga putri, serta Belitung empat putra dan dua putri.
Menurut Parhan Ali permainan gasing merupakan olahraga tradisional khas yang banyak berkembang di tengah masyarakat Melayu, salah satunya di Bangka Barat.
"Sejak kecil saya senang bermain gasing jadi sedikit banyak masih bisa bermain gasing," kata dia.
Lomba gasing yang digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat itu diharapkan mampu menjadi salah satu cara pelestarian budaya di daerah itu.
Selain sebagai upaya pelestarian, kata dia, jika dikembangkan dan dikelola dengan baik akan berdampak positif pada sektor pariwisata daerah yang selama ini sudah ditetapkan sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya Babel.
"Kami berikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, terutama kepada budayawan lokal yang selama ini sudah malang melintang di dunia pergasingan, bahkan telah mengharumkan nama daerah dan negara di tingkat internasional," kata dia.
Parhan berharap kegiatan itu dapat terus dikembangkan agar ke depan Kabupaten Bangka Barat semakin terkenal dan bisa menjadi pusat gasing di Indonesia.
Tokoh gasing nasional, Sopian Sahaba juga memberikan apresiasi positif kepada pemerintah daerah setempat yang secara rutin menganggarkan untuk menggelar lomba gasing di daerah itu.
"Kami berharap kegiatan ini semakin berkembang dan semakin banyak pegasing nasional yang datang sehingga Bangka Barat semakin terkenal," kata dia.
Namun dirinya menyarankan lomba yang digelar dijadwalkan rutin dan dipastikan waktu pelaksanaannya sejak awal tahun agar para pegasing dari daerah lain dapat mengatur waktu untuk datang ke Bangka Barat.
"Pada tahun ini pegasing dari Kepulauan Riau batal hadir karena informasi yang mereka terima terlalu mepet dengan pelaksanaan lomba di Bangka Barat. Kami berharap ke depan sejak awal tahun sudah diumumkan kepastian waktu lombanya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017