Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meningkatkan koordinasi lintas sektoral guna menekan kenaikan harga bawang merah menjelang Natal dan Tahun Baru 2018.

"Saat ini harga bawang merah terus merangkak naik, karena hasil panen bawang di Jawa dan Sumatera berkurang selama musim hujan," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Provinsi Kepulauan Babel, Riza Aryani di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan saat ini harga bawang merah ditingkat distributor kembali naik menjadi Rp32.000 dibandingkan dua hari sebelumnya Rp30.000 dari Rp25.000 per kilogram.

Sementara itu harga bawang merah ditingkat pedagang pengecer di sejumlah pasar tradisional sudah mencapai Rp35.000 per kilogram dan diperkirakan akan terus mengalami kenaikan karena petani di daerah sentra produksi sulit mengeringkan komoditas itu selama musim hujan.

"Kenaikan harga ini harus segera diantisipasi dengan mengoptimalkan koordinasi dengan Dinas Pertanian, Dinas Pangan, pelaku usaha dan distributor bawang di daerah asal. Jangan sampai harga bawang ini naik mencapai Rp45.000 seperti tiga bulan sebelumnya," katanya.

Riza mengatakan saat ini stok bawang merah sebanyak 27 ton tersebar di tujuh gudang distributor dengan rincian H Awi 10 ton, Saikun 6 ton, Suwandi 3 ton, Acong 3 ton, Hamid 2 ton, Dayat 2 ton dan Nouval 1 ton.

"Saat ini stok bawang merah masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena pasokan masih lancar dari luar daerah," katanya.

Menurut dia dengan adanya koordinasi lintas sektoral ini, maka dapat diketahui produksi bawang merah petani lokal dalam menekan kenaikan harga menjelang Natal dan Tahun Baru nanti.

"Kami memperkirakan permintaan bawang merah menjelang Natal mengalami peningkatan, sehingga perlu upaya dini mengantisipasi kenaikan harga komoditas ini," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017