Jakarta (Antara Babel) - Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun meminta bantuan negara-negara sahabat dan komunitas internasional untuk menghentikan rencana Amerika Serikat memindahkan kedutaannya ke Jerusalem dan mengubah status kota tersebut sebagai ibu kota Israel.
"Trump (Presiden AS) tengah berusaha menjadikan Jerusalem sebagai ibu kota Israel, ini adalah isu perubahan yang sangat radikal. Kami meminta tindakan pencegahan dengan cepat sebelum terlambat," kata Dubes Zuhari saat ditemui dalam sebuah acara di Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa.
Selain itu, ia juga berharap pasukan perdamaian yang bersiaga di Palestina dapat mempertahankan kedudukannya dan memberikan dukungan situasi positif di negara tersebut.
Secara khusus ia pun meminta dukungan serta bantuan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia. Menurut Dubes Zuhair hubungan Indonesia dan Palestina sudah seperti saudara.
Sementara itu, seorang pejabat senior Palestina pada Senin (4/12) menyeru Amerika Serikat (AS) agar menghindari setiap tindakan yang akan memengaruhi status quo atas Jerusalem.
Memindahkan Kedutaan Besar AS ke Jerusalem dan pengakuan AS atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel tak akan diterima dan akan membawa risiko, kata Wakil Perdana Menteri Palestina Ziad Bu Amr selama pertemuannya dengan Konsul Jenderal AS di Jerusalem.
Tindakan itu akan "menjadi pelanggaran dan bertolak belakang dengan peran Pemerintah AS sebagai penengah dan penjaga proses perdamaian", kata pejabat Palestina tersebut.
Menanggapi situasi tersebut, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah bertemu dengan Duta Besar Amerika untuk Indonesia Joseph R Donovan perihal rencana Presiden AS Donald Trump yang akan mengubah status kota Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Saya sudah bertemu duta besar Amerika kemarin dan menyampaikan pemerintah Indonesia sangat memerhatikan isu ini. Kami sampaikan bahwa perubahan apa pun di Jerusalem akan merusak perdamaian di sana," ujar Menteri Retno saat ditemui di Gedung Pancasila Kemenlu, Jakarta, Selasa pagi.
Menteri Retno menilai informasi mengenai perubahan status Jerusalem menjadi ibu kota Israel merupakan kabar yang sangat mengkhawatirkan dan dapat memperburuk keadaan di Palestina.
Dalam isu ini pesan Indonesia sangat jelas. "Situasi di Palestina menjadi kebutuhan bagi kita untuk bekerja sama membantu masyarakat Palestina dan mendukung mereka mendapatkan status sebagai negara penuh," kata Retno.
Retno menegaskan bahwa dalam perjuangan, pemerintah Indonesia selalu mendapat dukungan penuh dari masyarakat di dalam negeri.
"Ke mana pun Palestina menuju pasti mereka juga selalu membutuhkan dukungan dari Indonesia," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Trump (Presiden AS) tengah berusaha menjadikan Jerusalem sebagai ibu kota Israel, ini adalah isu perubahan yang sangat radikal. Kami meminta tindakan pencegahan dengan cepat sebelum terlambat," kata Dubes Zuhari saat ditemui dalam sebuah acara di Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa.
Selain itu, ia juga berharap pasukan perdamaian yang bersiaga di Palestina dapat mempertahankan kedudukannya dan memberikan dukungan situasi positif di negara tersebut.
Secara khusus ia pun meminta dukungan serta bantuan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia. Menurut Dubes Zuhair hubungan Indonesia dan Palestina sudah seperti saudara.
Sementara itu, seorang pejabat senior Palestina pada Senin (4/12) menyeru Amerika Serikat (AS) agar menghindari setiap tindakan yang akan memengaruhi status quo atas Jerusalem.
Memindahkan Kedutaan Besar AS ke Jerusalem dan pengakuan AS atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel tak akan diterima dan akan membawa risiko, kata Wakil Perdana Menteri Palestina Ziad Bu Amr selama pertemuannya dengan Konsul Jenderal AS di Jerusalem.
Tindakan itu akan "menjadi pelanggaran dan bertolak belakang dengan peran Pemerintah AS sebagai penengah dan penjaga proses perdamaian", kata pejabat Palestina tersebut.
Menanggapi situasi tersebut, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah bertemu dengan Duta Besar Amerika untuk Indonesia Joseph R Donovan perihal rencana Presiden AS Donald Trump yang akan mengubah status kota Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Saya sudah bertemu duta besar Amerika kemarin dan menyampaikan pemerintah Indonesia sangat memerhatikan isu ini. Kami sampaikan bahwa perubahan apa pun di Jerusalem akan merusak perdamaian di sana," ujar Menteri Retno saat ditemui di Gedung Pancasila Kemenlu, Jakarta, Selasa pagi.
Menteri Retno menilai informasi mengenai perubahan status Jerusalem menjadi ibu kota Israel merupakan kabar yang sangat mengkhawatirkan dan dapat memperburuk keadaan di Palestina.
Dalam isu ini pesan Indonesia sangat jelas. "Situasi di Palestina menjadi kebutuhan bagi kita untuk bekerja sama membantu masyarakat Palestina dan mendukung mereka mendapatkan status sebagai negara penuh," kata Retno.
Retno menegaskan bahwa dalam perjuangan, pemerintah Indonesia selalu mendapat dukungan penuh dari masyarakat di dalam negeri.
"Ke mana pun Palestina menuju pasti mereka juga selalu membutuhkan dukungan dari Indonesia," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017