Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melatih 4.000 relawan, guna mengoptimalkan penanganan bencana alam di daerah itu.
"Pada tahun ini kita mempersiapkan 4.000 relawan untuk membantu penanganan bencana alam di 21 kecamatan," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menjelaskan persiapan relawan ini masih dalam tahap pelatihan, sebagai upaya pemerintah mengoptimalkan penanganan dan bantuan kepada korban bencana alam seperti banjir, kebakaran, angin puting beliung, kecelakaan di laut dan lainnya.
"Peluncuran relawan ini akan dilakukan di Kota Pangkalpinang, karena daerah ini paling rawan terjadi bencana alam," katanya.
Mikron mengatakan relawan ini berasal dari masyarakat dan mereka dibekali dengan sejumlah kemampuan dan ketrampilan menghadapi situasi bencana alam.
Selain itu, pihaknya juga memperkuat logistik dan peralatan dalam menangani bencana alam selama musim pancaroba, kemarau dan hujan.
"Setiap kecamatan kita mempersiapkan 200 orang relawan sehingga koordinasi lintas sektoral dalam menangani korban bencana alam semakin baik," ujarnya.
Menurut dia selama ini penanganan dan bantuan kepada korban bencana alam masih berjalan lambat, karena kesadaran masyarakat melapor kejadian bencana yang masih kurang.
"Mudah-mudaha dengan adanya relawan ini koordinasi semakin baik dan penanganan korban bencana semakin cepat, sehingga dapat menimalisir kerugian dan korban jiwa akibat bencana tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Pada tahun ini kita mempersiapkan 4.000 relawan untuk membantu penanganan bencana alam di 21 kecamatan," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menjelaskan persiapan relawan ini masih dalam tahap pelatihan, sebagai upaya pemerintah mengoptimalkan penanganan dan bantuan kepada korban bencana alam seperti banjir, kebakaran, angin puting beliung, kecelakaan di laut dan lainnya.
"Peluncuran relawan ini akan dilakukan di Kota Pangkalpinang, karena daerah ini paling rawan terjadi bencana alam," katanya.
Mikron mengatakan relawan ini berasal dari masyarakat dan mereka dibekali dengan sejumlah kemampuan dan ketrampilan menghadapi situasi bencana alam.
Selain itu, pihaknya juga memperkuat logistik dan peralatan dalam menangani bencana alam selama musim pancaroba, kemarau dan hujan.
"Setiap kecamatan kita mempersiapkan 200 orang relawan sehingga koordinasi lintas sektoral dalam menangani korban bencana alam semakin baik," ujarnya.
Menurut dia selama ini penanganan dan bantuan kepada korban bencana alam masih berjalan lambat, karena kesadaran masyarakat melapor kejadian bencana yang masih kurang.
"Mudah-mudaha dengan adanya relawan ini koordinasi semakin baik dan penanganan korban bencana semakin cepat, sehingga dapat menimalisir kerugian dan korban jiwa akibat bencana tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018