Sungailiat, 5/3 (Antara) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat selama Januari-Februari 2018 terdapat 12 kasus demam berdarah degue di wilayah itu.

"Tidak ada yang fatal, tapi tetap ada yang menderita demam berdarah degue, tercatat 12 penderita," ujar Kepala Dinas Kesehatan Bangka, Then Suyanti di Sungailiat, Senin.

Ia mengatakan 12 penderita itu tersebar di beberapa kecamatan, kendati demikian hal ini bukanlah kejadian luar biasa, sehingga penangganannya dilakukan dengan pengobatan secara intensif bagi pasien.

Menurut dia hal ini belum diperlukan pengasapan guna membunuh nyamuk dan jentik penyakit. Karena untuk pengasapan diperlikan penelitian terlebih dulu ke lapangan.

"Untuk pencegahan tetap dilaksanakan dengan sosialisasi dan gerakan masyarakat hidup sehat," jelasnya.

Then mengungkapkan selain itu dilaksanakan pengecekan kesehatan kepada warga dengan cek fisik dan berolahraga, makan buah dan sayuran.

Sosialisasi terus ditingkatkan terutama perilaku hidup sehat dan bersih, setiap minggu Dinas Kesehatan rutin mengingatkan warga melalui pesan singkat.

"Warga melakukan itu atau tidak kita awasi, pengawasan oleh dinas dilaksanakan puskesmas dan saat ini juga dilakukan pendataan keluarga di lapangan," kata Then.

Ia menambahkan dalam pendataan keluarga hal utama yang diperhatikan kesehatannya, kebersihan lingkungan. Jika ditemukan dan dirasakan wilayah itu kurang sehat, maka dilakukan penyuluhan.

Seperti larangan merokok, jamban kurang layak diberikan edukasi bahwa itu penting, belum punya jamban maka akan diajukan ke pemerintah, tapi harus sesuai persyaratan yakni tidak mampu.

"Pendataan dilakukan satu tahun sekali guna mengetahui rumah itu sehat atau tidak, kita lakukan yang terbaik bagi warga," ujarnya.

 

Pewarta: Dwi HP

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018