Muntok  (Antaranews Babel) - Pondasi Jembatan Belolaut Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, saat ini kondisinya banyak pecah pascabanjir yang terjadi pada Minggu (11/3).

"Pondasi pecah dan ada beberapa bagian yang turun mengakibatkan badan jembatan semakin miring, jika tidak segera ditangani semakin membahayakan para pelintas," kata warga Desa Belolaut, Suhaidir di Muntok, Senin.

Jembatan Belolaut berada di jalur utama yang menghubungkan beberapa desa padat penduduk di pesisir selatan Kabupaten Bangka Barat dengan Muntok sebagai ibu kota kabupaten.

Pada hari pertama pasca banjir besar, tampak pelintas bersepeda motor masih memaksakan diri melewati jembatan tersebut, baik yang dari arah Muntok maupun sebaliknya.

Beberapa pengendara kendaraan roda empat juga terlihat ingin melintas jembatan, namun dicegah warga untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan yang semakin parah.
 
Warga melintasi jembatan  sementara yang menjadi jalur utama penghubung Desa Belolaut hingga Kundi dengan Muntok, semakin parah pascabanjir Minggu (11/3), foto diambil Senin (12/3) pagi. (babel.antaranews.com/Donatus DP)

"Kemarin saat banjir hanya terlihat sedikit bergeser, namun setelah air surut ternyata pondasi banyak pecah dan badan jembatan turun hingga sekitar 15 centimeter," katanya.

Dengan kondisi jembatan yang semakin rusak dan membahayakan pelintas, dia mengimbau agar para pesepeda motor waspada saat menyeberangi jembatan dan melintas satu-satu.

Suhaidir yang saat ini menjabat sebagai Direktur Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia (LKPI) Kabupaten Bangka Barat tersebut akan terus bekerjasama dengan warga sekitar untuk melakukan pemantauan di sekitar jembatan dan membantu mengatur lalu lintas.

"Kami minta warga berhati-hati apalagi saat ini hujan masih terjadi, meskipun tidak terlalu lebat namun bisa saja air kiriman dari atas cukup deras menggesek pondasi yang ditakutkan akan semakin merusak jembatan," kata dia.

Baca juga: Jembatan Belolaut Muntok bergeser akibat banjir

 

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018