Air Jangkang, Bangka (Antaranews Babel) - Pembudidaya ikan air tawar mitra binaan PT Timah Tbk, Ilhafurroihan Apriliazmi siap melatih petani membudidayakan lele, patin dan lainnya menggunakan sistem bioflok, guna meningkatkan produksi dan ekonomi keluarga.
"Kami sangat terbuka untuk mengajari petani menerapkan sistem bioflok dalam mengembangkan usaha budidaya dan pembesaran ikan air tawar," kata Ilhafurroihan Apriliazmi di Desa Air Jangkang, Jumat.
Ia menjelaskan hasil produksi ikan dengan sistem biofok sangat menguntungkan ketimbang budidaya konvensional, karena bisa menekan pakan hingga 0,8 dan rasio ikan yang hidup selama masa pemeliharaan bisa mencapai 95 bahkan 100 persen.
Tidak hanya itu, budidaya ikan sistem bioflok ini juga dilakukan di lahan sempit, kolong bekas penambangan bijih timah, sehingga petani tidak lagi kesulitan mengembangkan usaha budidaya patin, lele, gurami dan ikan air tawar lainnya.
"Saat ini usaha budidaya ikan yang dikelola sudah berkembang baik. Untuk itu, bagi masyarakat yang mau belajar silahkan datang," katanya.
Ilhafurroihan Apriliazmi merupakan alumni Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung ini menyatakan bioflok berasal dari kata "bio" yang berarti kehidupan dan "flok" artinya gumpalan.
Secara umum, pengertian bioflok adalah kumpulan dari berbagai organisme baik yang tergabung dalam sebuah gumpalan. Pertumbuhan mikroorganisme dipacu dengan pemberian probiotik dan juga pemasangan aerator dalam kolam.
"Sistem bioflok ini dapat diaplikasikan di semua kalangan, asal memiliki pengetahuan dalam mengelola pembudidayaan ikan dengan sistem budidaya ikan ramah lingkungan ini," kata mitra binaan PT Timah ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Kami sangat terbuka untuk mengajari petani menerapkan sistem bioflok dalam mengembangkan usaha budidaya dan pembesaran ikan air tawar," kata Ilhafurroihan Apriliazmi di Desa Air Jangkang, Jumat.
Ia menjelaskan hasil produksi ikan dengan sistem biofok sangat menguntungkan ketimbang budidaya konvensional, karena bisa menekan pakan hingga 0,8 dan rasio ikan yang hidup selama masa pemeliharaan bisa mencapai 95 bahkan 100 persen.
Tidak hanya itu, budidaya ikan sistem bioflok ini juga dilakukan di lahan sempit, kolong bekas penambangan bijih timah, sehingga petani tidak lagi kesulitan mengembangkan usaha budidaya patin, lele, gurami dan ikan air tawar lainnya.
"Saat ini usaha budidaya ikan yang dikelola sudah berkembang baik. Untuk itu, bagi masyarakat yang mau belajar silahkan datang," katanya.
Ilhafurroihan Apriliazmi merupakan alumni Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung ini menyatakan bioflok berasal dari kata "bio" yang berarti kehidupan dan "flok" artinya gumpalan.
Secara umum, pengertian bioflok adalah kumpulan dari berbagai organisme baik yang tergabung dalam sebuah gumpalan. Pertumbuhan mikroorganisme dipacu dengan pemberian probiotik dan juga pemasangan aerator dalam kolam.
"Sistem bioflok ini dapat diaplikasikan di semua kalangan, asal memiliki pengetahuan dalam mengelola pembudidayaan ikan dengan sistem budidaya ikan ramah lingkungan ini," kata mitra binaan PT Timah ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018