Jakarta (Antaranews Babel) - Amerika Serikat mengancam akan menerapkan sanksi baru kepada Rusia, sebaliknya Rusia bersumpah untuk membalas sanksi AS itu.
Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley menyatakan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump akan mengumumkan sanksi baru kepada Rusia paling cepat Senin ini.
Dalam program acara televisi CBS, "Face the Nation," Haley mengungkapkan bahwa Departemen Keuangan akan mengumumkan sanksi baru itu dan menegaskan AS telah mengirimkan pesan yang tegas mengenai penggunaan senjata kimia.
"Anda akan menyaksikan bahwa sanksi Rusia akan tiba. Menteri (Keuangan Steve) Mnuchin akan mengumumkan hal itu Senin," kata Haley dalam laman CNN.
Sebaliknya dari Moskow, Rusia menyatakan tidak akan menunda pengadopsian legislasi yang menjawab sanksi baru dari AS itu, kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov seperti dikutip Reuters.
Para anggota senior parlemen Rusia telah berjanji meloloskan undang-undang yang memberi Kremlin kekuasaan untuk melarang atau membatasi sejumlah produk impor AS.
Ryabkov menyatakan Rusia sedang membahas apa yang disebutnya dengan penyalahgunaan status dolar sebagai mata uang cadangan dunia oleh AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley menyatakan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump akan mengumumkan sanksi baru kepada Rusia paling cepat Senin ini.
Dalam program acara televisi CBS, "Face the Nation," Haley mengungkapkan bahwa Departemen Keuangan akan mengumumkan sanksi baru itu dan menegaskan AS telah mengirimkan pesan yang tegas mengenai penggunaan senjata kimia.
"Anda akan menyaksikan bahwa sanksi Rusia akan tiba. Menteri (Keuangan Steve) Mnuchin akan mengumumkan hal itu Senin," kata Haley dalam laman CNN.
Sebaliknya dari Moskow, Rusia menyatakan tidak akan menunda pengadopsian legislasi yang menjawab sanksi baru dari AS itu, kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov seperti dikutip Reuters.
Para anggota senior parlemen Rusia telah berjanji meloloskan undang-undang yang memberi Kremlin kekuasaan untuk melarang atau membatasi sejumlah produk impor AS.
Ryabkov menyatakan Rusia sedang membahas apa yang disebutnya dengan penyalahgunaan status dolar sebagai mata uang cadangan dunia oleh AS.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018