Washington (Antaranews Babel) - Amerika Serikat (AS) akan menjatuhkan sanksi-sanksi baru terhadap Rusia terkait dugaan serangan kimia rezim Presiden Suriah Bashar al Assad, kata duta besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Nikki Haley.
Haley mengatakan sanks-sanksi yang akan diumumkan pada Senin oleh Menteri Keuangan Steve Mnuchin, menyasar perusahaan yang memasok peralatan dan material lain terkait dengan senjata kimia ke Damaskus.
"Anda akan melihat bahwa sanksi-sanksi Rusia akan turun. Sekretaris (Steve) Mnuchin akan mengumumkan itu pada Senin, bila dia belum melakukannya," kata Haley dalam wawancara dengan acara CBS "Face the Nation" pada Minggu (15/4).
"Mereka menyasar perusahaan apa pun yang berurusan dengan peralatan yang berkaitan dengan Assad dan penggunaan senjata kimia," katanya sebagaimana dikutip AFP.
Langkah itu diambil menyusul serangan udara pasukan AS, Prancis dan Inggris sebagai pembalasan terhadap serangan yang diduga menggunakan senjata kimia pada 7 April di Douma, sebuah kota yang dikuasai pemberontak dekat Damaskus, Suriah, tempat lebih dari 40 orang dilaporkan tewas.
Para pejabat militer AS mengatakan serangan udara pada awal Sabtu di Suriah tersebut menghancurkan "jantung" dari sisa-sisa kemampuan senjata kimia rezim Suriah.
Serangan itu berusaha menghindari kontak dengan pasukan Rusia yang berada di negara itu untuk mendukung rezim Assad. Namun para pejabat AS menyalahkan Rusia karena gagal mengendalikan sekutunya Suriah sebagai penjamin dari perjanjian 2013 untuk melucuti senjata kimia Suriah.
Kesepakatan itu diperantarai oleh Moskow untuk mencegah serangan balasan AS setelah serangan sarin di Ghouta Timur yang dikuasai pemberontak pada 21 Agustus 2013, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 1.400 warga sipil.(hs)
"Saya pikir semua orang tahu bahwa kami mengirimkan pesan kuat dan harapan kami mereka mendengarkan itu," kata Haley tentang serangan udara pekan ini.
"Dengan tindakan politis dan diplomatik yang kami ambil sekarang, kami ingin teman mereka Iran dan Rusia tahu bahwa kami serius dan bahwa mereka juga akan merasakan sakitnya dari ini," katanya.