Sungailiat (Antara Babel) - Polisi dari Satuan Shabara Polres Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengelar simulasi pengamanan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat dari ancaman tindakan anarkis sekelompok massa.


"Kegiatan simulasi yang melibatkan hampir 100 personel Shabara merupakan rangkaian kegiatan pengamanan Pemilu Legislatif 2014," kata Kapolres Bangka AKBP I Bagus Ray Erlyanto melalui Kabag Ops Kompol Taufik Lukman di Sungailiat, Senin.


Dalam simulasi tersebut, personel Shabara yang dilengkapi dengan peralatan pengaman menghalau massa yang memaksa masuk ke kantor KPU pada saat pelaksanaan pleno pengesahan hasil perhitungan suara.


"Massa yang berjumlah puluhan orang itu tidak menerima hasil rahapitulasi KPU karena mengindikasikan satu partai politik terlibat politik uang," katanya.    


Dia mengatakan, objek vital yang merupakan aset negara harus diselamatkan dari semua ancaman kerusakan sejumlah orang atau massa yang tidak puas dengan hasil kerja KPU dan Panwaslu sebagai penyelenggara pemilu.


Dalam simulasi tersebut, sejumlah personel terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan menghalau massa agar tidak memaksa masuk kantor KPU yang dikhawatirkan terjadi pengrusakan.


"Meskipun simulasi berlangsung cukup singkat namun setidaknya memberikan wawasan bagi personel polisi pengaman pemilu untuk mengenal langsung kondisi lapangan," katanya.


Ia mengatakan, masyarakat dipersilakan menyampaikan hak suaranya namun tetap mematuhi aturan hukum yang berlaku.


"Dilarang melakukan tindakan anarkis seperti pengrusakan baik aset pemerintah maupun milik masyarakat karena akan merugikan diri sendiri dan orang lain," katanya.


Dia juga meminta masyarakat pendukung partai politik yang tidak puas dengan hasil pemilu agar disampaikan secara proporsional sesuai dengan aturan hukum berlaku.

Pewarta: Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014