Pangkalpinang (ANTARA) - Direktur Utama PT Timah Tbk Restu Widiyantoro memastikan harga pasir timah ditingkat masyarakat penambang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tetap tinggi sesuai harga yang disepakati, agar keberadaan industri timah benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat di daerah itu.
"Kita pada prinsipnya ingin masyarakat penambang sejahtera dan kesejahteraan ini bisa dirasakan masyarakat Bangka Belitung," kata Restu Widiyantoro dalam keterangan pers diterima LKBN ANTARA Babel di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan dalam pertemuan dengan perwakilan masyarakat penambang dari empat kabupaten yaitu Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat dan Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan momentum penting untuk merajut silaturahmi, memperkuat sinergi dan menyerap aspirasi bersama masyarakat penambang, serta memperkuat komitmen PT Timah Tbk, agar keberadaan industri timah benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Saya tegaskan bahwa PT Timah Tbk berkomitmen untuk mewujudkan 'Timah untuk Rakyat' agar kekayaan alam yang ada di Bangka Belitung ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," katanya.
Ia menyatakan PT Timah Tbk membeli bijih timah dengan kadar Sn 70 seharga Rp300.000 per kilogram dan setelah menyepakati kenaikan harga timah ini maka dalam pertemuan ini juga membahas tentang upaya perusahaan untuk merangkul para penambang rakyat melalui koperasi dan maupun kemitraan.
"Ini bukan pertemuan pertama dan terakhir, kita akan bentuk forum agar kita bisa berkomunikasi lebih intens. Kita ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat penambang dan juga kesejahteraan karyawan PT Timah Tbk, sehingga 'Timah Untuk Rakyat' itu betul-betul dirasakan oleh masyarakat," katanya.
Perwakilan penambang dari Kabupaten Bangka, Rizki menyambut baik solusi yang ditawarkan PT Timah Tbk baik melalui kemitraan atau koperasi. Namun, dirinya ingin memastikan bahwa harga timah yang sampai ke masyarakat penambang tetap tinggi.
"Tentu kami menyambut baik ada solusi soal penjualan timah, tapi yang saat ini terjadi sangat panjang, sehingga sekalipun harga tinggi dalam konteks hitam putih yang kami rasakan di bawah banyak potongan. Kita perlu sistem yang dibentuk sesuai aturan," katanya.
Ia menegaskan penambang tidak ingin ada pungli, mohon maaf ada oknum tidak hanya dari PT Timah tapi semua pihak yang membuat penambang menderita.
"Kalau PT Timah hadir bantu rakyat, maka perusahaan enggak sendiri, kami akan mendukung PT Timah. Apapun yang terjadi kami tetap merah putih, selama negara dan PT Timah memberikan rasa adil bagi masyarakat penambang di daerah ini," katanya.
