Pangkalpinang, 3/7 (Antara) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai tukar petani pada Juni 2018 sebesar 86,85 atau turun 1,64 persen dibandingkan bulan sebelumnya 88,3, karena menurunnya harga tanaman pangan, perkebunan dan peternakan di daerah itu.

"NTP subsektor tanaman pangan turun 0,54 persen, perkebunan rakyat turun 3,51 persen dan peternakan turun sebesar 0,08 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan indeks harga yang dibayar petani (Ib) masih berfluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani dalam memproduksi hasil pertanian. Pada Juni 2018 Ib mengalami kenaikan sebesar 0,57 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya 2018, yaitu dari 125,06 menjadi 125,78.?

"Kenaikan Ib karena naiknya tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,62 persen," ujarnya.

Sementara itu, indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 1,08 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 110,43 menjadi 109,24.

"Penurunan It terjadi karena turunnya tanaman perkebunan rakyat sebesar 3,51 persen," katanya.

Ia menambahkan pada Juni 2018, terjadi inflasi di daerah perdesaan sebesar 0,65 persen. Besarnya angka inflasi disebabkan oleh naiknya indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga, yaitu subkelompok bahan makanan sebesar 1,38 persen, dan subkelompok sandang sebesar 1,67 persen.

Menurut dia, NTP diperoleh dari perbandingan antara It dengan Ib dan merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan petani di perdesaan.

Selain itu, NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

"Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin tinggi pula tingkat daya beli petani," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018