Pangkalpinang  (Antaranews Babel) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung mengoptimalkan kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) guna mengatasi kasus stunting atau anak tumbuh kerdil akibat kurang gizi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga kurang mampu di daerah itu.

"Kegiatan KRPL ini lebih diintensifkan, agar ketersediaan dan ketahanan pangan rumah keluarga lebih memadai sehingga dapat menekan kasus stunting," kata Kadis Pangan Provinsi Kepulauan Babel, Ahmad Damiri, di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan pada 2018 kegiatan KRPL lebih difokuskan di 10 desa rawan stunting di Kabupaten Bangka Barat, yaitu desa Parading, Air Nyatoh, Berang, Pangek, Ibul, Simpang Tiga Teritip, Tumbak Petar, Rukam, Tuik dan Tugang Kelapa.

"Dengan adanya kegiatan ini maka keluarga mudah mendapatkan sayur mayur dan ?buah-buahan untuk meningkatkan gizi anggota keluarganya," ujar Ahmad.

Selain itu, melalui kegiatan ini juga untuk meningkatkan pendapatan keluarga kurang mampu. Hasil sayur mayur dan buah-buahan yang ditanam di pekarangan rumah dapat dijual di pasar dan mereka tidak perlu lagi membeli sayur dan buah sehingga mengurangi pengeluaran keluarga.

"Paling penting kegiatan ini untuk mempermudah akses untuk mendapatkan sayur mayur guna dihidangkan bagi sanak keluarga tersebut," katanya.

Menurut dia kasus stunting di 10 desa ini cukup tinggi, karena tingkat konsumsi sayur mayur dan buah masyarakat yang rendah.

"Konsumsi sayur dan buah masyarakat rendah, karena harga yang tinggi dan ketersediaan sayur dan buah kurang," kata Ahmad.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018