Jakarta (Antaranews Babel) - Pemerintah mengelola sejumlah antisipasi untuk mengatasi potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjelang penyelenggaran Asian Games yang berlangsung di Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan, pada 18 Agustus hingga 2 September 2018, kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.
"Langkahnya sudah banyak, dan mudah-mudah manageable. Jangan sampai lengah," ujarnya, saat ditemui seusai rapat koordinasi membahas antisipasi karhutla menjelang Asian Games 2018 di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan antisipasi untuk karhutla lebih banyak dipusatkan di wilayah Sumatera Selatan, antara lain dengan menyiagakan penyiraman air dari pesawat atau helikopter (waterbombing) serta modifikasi cuaca untuk hujan.
Selain itu, ia mengemukakan, pemerintah juga menyiagakan berbagai pos komando (posko) pengawasan di titik api tertentu, memberikan pengarahan terkait metode penanaman sawit kepada para petani menjelang musim tanam dengan melibatkan Kementerian Pertanian (Kementan) dan menangkap oknum pembakar lahan.
"Pencegahannya adalah dengan membuka lahan pertanian tanpa membakar, karena petani-petani lagi suka menanam sawit. Oleh karena itu, penanam lahan harus diberi pengarahan oleh Kementan," kata Siti.
Pemerintah, dikemukakannya, juga berkomitmen untuk menjaga komunikasi dengan perusahaan swasta yang berinvestasi di lahan sawit agar program pembahasan gambut tetap berjalan secara baik untuk mencegah terjadinya karhutla.
"Sejauh yang kita bina, pembahasan gambut mereka sudah bagus, perencanaannya sudah ada. Sudah ratusan perusahaan perkebunan dan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang menyiapkan rencana dengan baik," ujarnya.
Dengan berbagai upaya tersebut, ia pun optimistis penyelenggaraan Asian Games 2018, terutama di Palembang, tidak terganggu oleh asap dari kebakaran hutan maupun lahan di sekitar wilayah Sumatera Selatan.
Palembang akan menjadi tuan rumah sejumlah cabang olahraga Asian Games 2018, diantaranya sepakbola putri, bola voli pantai, tenis, kano, dayung, menembak, triathlon, sepak takraw dan panjat tebing.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Langkahnya sudah banyak, dan mudah-mudah manageable. Jangan sampai lengah," ujarnya, saat ditemui seusai rapat koordinasi membahas antisipasi karhutla menjelang Asian Games 2018 di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan antisipasi untuk karhutla lebih banyak dipusatkan di wilayah Sumatera Selatan, antara lain dengan menyiagakan penyiraman air dari pesawat atau helikopter (waterbombing) serta modifikasi cuaca untuk hujan.
Selain itu, ia mengemukakan, pemerintah juga menyiagakan berbagai pos komando (posko) pengawasan di titik api tertentu, memberikan pengarahan terkait metode penanaman sawit kepada para petani menjelang musim tanam dengan melibatkan Kementerian Pertanian (Kementan) dan menangkap oknum pembakar lahan.
"Pencegahannya adalah dengan membuka lahan pertanian tanpa membakar, karena petani-petani lagi suka menanam sawit. Oleh karena itu, penanam lahan harus diberi pengarahan oleh Kementan," kata Siti.
Pemerintah, dikemukakannya, juga berkomitmen untuk menjaga komunikasi dengan perusahaan swasta yang berinvestasi di lahan sawit agar program pembahasan gambut tetap berjalan secara baik untuk mencegah terjadinya karhutla.
"Sejauh yang kita bina, pembahasan gambut mereka sudah bagus, perencanaannya sudah ada. Sudah ratusan perusahaan perkebunan dan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang menyiapkan rencana dengan baik," ujarnya.
Dengan berbagai upaya tersebut, ia pun optimistis penyelenggaraan Asian Games 2018, terutama di Palembang, tidak terganggu oleh asap dari kebakaran hutan maupun lahan di sekitar wilayah Sumatera Selatan.
Palembang akan menjadi tuan rumah sejumlah cabang olahraga Asian Games 2018, diantaranya sepakbola putri, bola voli pantai, tenis, kano, dayung, menembak, triathlon, sepak takraw dan panjat tebing.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018