Koba (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, menempatkan sembilan dokter hewan di enam kecamatan daerah itu, untuk memantau kesehatan hewan ternak milik petani.
"Dokter hewan ini dikontrak per tahun dan digaji melalui dana APBD sebesar Rp2,5 juta per bulan ditambah insentif lainnya," ujar Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka Tengah Edi Ramdhoni di Koba, Sabtu.
Ia menjelaskan penempatan dokter hewan ini untuk menyukseskan program pengembangan ternak sapi yang menjadi binaan pemerintah daerah, terutama mereka yang tergabung ke dalam kelompok peternak.
"Enam dokter ditempatkan di enam kecamatan, sedang dua lainnya sebagai koordinator yang ditempatkan di puskeswan dan satu dokter lagi berstatus PNS di Dinas Pertanian dan Peternakan," ujarnya.
Ia mengatakan, dokter hewan tersebut bertugas memantau secara kontinyu kesehatan sapi bantuan pemerintah yang diserahkan kepada kelompok peternak itu, sekaligus memberikan penyuluhan tentang pola pengaturan makanan dan gizi agar sapi cepat berkembang biak.
"Ini sudah kami lakukan sejak 2011 untuk meningkatkan populasi sapi dan memenuhi kebutuhan daging masyarakat yang selama ini masih ketergantungan pasokan dari luar," ujarnya.
Selain itu, kata dia juga untuk mewujudkan Bangka Tengah sebagai kabupaten swasembada sapi hingga 2020 dan meningkatkan kosumsi masyarakat terhadap daging lokal.
"Namun kendala kami selama ini, dokter hewan tersebut tidak bertahan lama karena memilih bekerja di tempat lain yang mungkin penghasilannya lebih besar, namun setiap tahun selalu ada penggantinya sehingga tidak pernah kosong," ujarnya.
Menurut dia, keberadaan dokter hewan sangat urgen untuk mengawal perkembangan bantuan sapi dari pemerintah daerah kepada sejumlah kelompok peternak di daerah itu.
"Populasi hewan sapi sangat ditentukan oleh makanan dan kesehatan, makanya peran dokter hewan sangat dibutuhkan dan kami berharap selalu dianggarkan dari APBD setiap tahunnya untuk gaji dokter hewan agar program ini berjalan dengan baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
"Dokter hewan ini dikontrak per tahun dan digaji melalui dana APBD sebesar Rp2,5 juta per bulan ditambah insentif lainnya," ujar Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka Tengah Edi Ramdhoni di Koba, Sabtu.
Ia menjelaskan penempatan dokter hewan ini untuk menyukseskan program pengembangan ternak sapi yang menjadi binaan pemerintah daerah, terutama mereka yang tergabung ke dalam kelompok peternak.
"Enam dokter ditempatkan di enam kecamatan, sedang dua lainnya sebagai koordinator yang ditempatkan di puskeswan dan satu dokter lagi berstatus PNS di Dinas Pertanian dan Peternakan," ujarnya.
Ia mengatakan, dokter hewan tersebut bertugas memantau secara kontinyu kesehatan sapi bantuan pemerintah yang diserahkan kepada kelompok peternak itu, sekaligus memberikan penyuluhan tentang pola pengaturan makanan dan gizi agar sapi cepat berkembang biak.
"Ini sudah kami lakukan sejak 2011 untuk meningkatkan populasi sapi dan memenuhi kebutuhan daging masyarakat yang selama ini masih ketergantungan pasokan dari luar," ujarnya.
Selain itu, kata dia juga untuk mewujudkan Bangka Tengah sebagai kabupaten swasembada sapi hingga 2020 dan meningkatkan kosumsi masyarakat terhadap daging lokal.
"Namun kendala kami selama ini, dokter hewan tersebut tidak bertahan lama karena memilih bekerja di tempat lain yang mungkin penghasilannya lebih besar, namun setiap tahun selalu ada penggantinya sehingga tidak pernah kosong," ujarnya.
Menurut dia, keberadaan dokter hewan sangat urgen untuk mengawal perkembangan bantuan sapi dari pemerintah daerah kepada sejumlah kelompok peternak di daerah itu.
"Populasi hewan sapi sangat ditentukan oleh makanan dan kesehatan, makanya peran dokter hewan sangat dibutuhkan dan kami berharap selalu dianggarkan dari APBD setiap tahunnya untuk gaji dokter hewan agar program ini berjalan dengan baik," katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014