Jakarta (Antaranews Babel) - Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL memastikan bahwa pasca gempa dan tsunami, alur pelayaran dan pelabuhan di perairan Teluk Palu aman terhadap bahaya navigasi, terutama bagi pengiriman bantuan lewat laut.
Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL, Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa, mengatakan, Tim Tanggap Segera di Teluk Palu yang berkedalaman rata-rata 400 meter telah bertugas di sana.
Tim itu dipimpin Mayor Pelaut Yohanis L Kalambo, telah melakukan survei dan pemetaan hidro-oseanografi di empat alur pelabuhan dan perairan pelabuhan, yaitu dermaga Pangkalan TNI AL Watu Sampu, Pelabuhan Pantoloan, Pelabuhan Fery Taipa dan dermaga Wani.
Dari Palu, perjalanan ke sana bisa ditempuh sekitar 40 menit berkendara roda empat.
Dari hasil survei identifikasi menggunakan Multibeam Echosounder T50 P dengan sapuan menyeluruh dasar laut dan pengolahan data metode klasifikasi dasar laut, tidak dijumpai bahaya navigasi seperti kapal yang tenggelam serta reruntuhan bangunan.
"Sehingga keempat dermaga atau pelabuhan tersebut dinyatakan aman digunakan untuk kegiatan pelayaran dari dan keluar pelabuhan dalam rangka membawa bantuan kemanusiaan," kata Susmoro.
Hasil survei lokasi pantai untuk pendaratan baik lewat laut dan darat di sepanjang pantai barat dan timur Teluk Palu, kata dia, tidak ditemukan pantai untuk pendaratan yang aman untuk kapal Landing Ship Tank dan kapal sejenisnya.
"Ini disebabkan di sepanjang pantai terdapat puing-puing, reruntuhan bangunan, bangkai kapal serta reruntuhan tiang atau bangunan dermaga," katanya.
Selain kegiatan di atas Tim Unit Reaksi Segera juga melaksanakan kegiatan pengukuran data geodetik untuk meneliti nilai kontrol horizontal dan vertikal bentang alam di wilayah pantai Palu dan sekitarnya sehingga dapat diketahui nilai kenaikan atau penurunan muka tanah di area tersebut.
Pasca gempa Bumi dan tsunami di Donggala dan Palu, Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL telah menerjunkan dua tim yaitu Tim Unit Survei Tanggap Segera dan kapal survei KRI Spica-934, yang hadir di lokasi untuk melaksanakan pemetaan kembali di alur pelabuhan dan pelabuhan yang ada di Teluk Palu guna memberikan jaminan keamanan dan keselamatan navigasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL, Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa, mengatakan, Tim Tanggap Segera di Teluk Palu yang berkedalaman rata-rata 400 meter telah bertugas di sana.
Tim itu dipimpin Mayor Pelaut Yohanis L Kalambo, telah melakukan survei dan pemetaan hidro-oseanografi di empat alur pelabuhan dan perairan pelabuhan, yaitu dermaga Pangkalan TNI AL Watu Sampu, Pelabuhan Pantoloan, Pelabuhan Fery Taipa dan dermaga Wani.
Dari Palu, perjalanan ke sana bisa ditempuh sekitar 40 menit berkendara roda empat.
Dari hasil survei identifikasi menggunakan Multibeam Echosounder T50 P dengan sapuan menyeluruh dasar laut dan pengolahan data metode klasifikasi dasar laut, tidak dijumpai bahaya navigasi seperti kapal yang tenggelam serta reruntuhan bangunan.
"Sehingga keempat dermaga atau pelabuhan tersebut dinyatakan aman digunakan untuk kegiatan pelayaran dari dan keluar pelabuhan dalam rangka membawa bantuan kemanusiaan," kata Susmoro.
Hasil survei lokasi pantai untuk pendaratan baik lewat laut dan darat di sepanjang pantai barat dan timur Teluk Palu, kata dia, tidak ditemukan pantai untuk pendaratan yang aman untuk kapal Landing Ship Tank dan kapal sejenisnya.
"Ini disebabkan di sepanjang pantai terdapat puing-puing, reruntuhan bangunan, bangkai kapal serta reruntuhan tiang atau bangunan dermaga," katanya.
Selain kegiatan di atas Tim Unit Reaksi Segera juga melaksanakan kegiatan pengukuran data geodetik untuk meneliti nilai kontrol horizontal dan vertikal bentang alam di wilayah pantai Palu dan sekitarnya sehingga dapat diketahui nilai kenaikan atau penurunan muka tanah di area tersebut.
Pasca gempa Bumi dan tsunami di Donggala dan Palu, Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL telah menerjunkan dua tim yaitu Tim Unit Survei Tanggap Segera dan kapal survei KRI Spica-934, yang hadir di lokasi untuk melaksanakan pemetaan kembali di alur pelabuhan dan pelabuhan yang ada di Teluk Palu guna memberikan jaminan keamanan dan keselamatan navigasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018