Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat harga karet di tingkat pabrik masih rendah yakni berkisar Rp4.000 per kilogram, karena permintaan pasar dunia yang kurang.
"Kami berharap petani bersabar dan tetap mengembangkan usaha perkebunan karet ini," kata Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel Zola di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, dalam bulan Oktober harga karet di tingkat pabrik masih berfluktuasi kisaran Rp4.000 hingga Rp5.000 per kilogram, sedangkan harga di tingkat pedagang pengumpul diperkirakan Rp3.000 per kilogram.
"Harga karet ini masih tergantung mekanisme pasar, di saat permintaan berkurang dan produksi karet berlimpah maka secara otomatis harga komoditas tersebut anjlok," ujarnya.
Meski demikian, pihaknya terus mendorong petani untuk meningkatkan kualitas karet hasil sadapan agar tidak terus turun karena kualitas getah hasil yang rendah.
"Kita terus berupaya meningkatkan kualitas karet petani ini melalui kegiatan pembinaan dan menyalurkan asam semut untuk mempercepat pembekuan getah karet petani," katanya.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau petani untuk mengembangkan sistem tumpang sari di perkebunan karet.
"Di saat harga karet anjlok, petani bisa menanami sayur mayur, jagung, kacang tanah dan tanaman berumur pendek lainnya di lahan perkebunan karet tersebut," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Kami berharap petani bersabar dan tetap mengembangkan usaha perkebunan karet ini," kata Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel Zola di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, dalam bulan Oktober harga karet di tingkat pabrik masih berfluktuasi kisaran Rp4.000 hingga Rp5.000 per kilogram, sedangkan harga di tingkat pedagang pengumpul diperkirakan Rp3.000 per kilogram.
"Harga karet ini masih tergantung mekanisme pasar, di saat permintaan berkurang dan produksi karet berlimpah maka secara otomatis harga komoditas tersebut anjlok," ujarnya.
Meski demikian, pihaknya terus mendorong petani untuk meningkatkan kualitas karet hasil sadapan agar tidak terus turun karena kualitas getah hasil yang rendah.
"Kita terus berupaya meningkatkan kualitas karet petani ini melalui kegiatan pembinaan dan menyalurkan asam semut untuk mempercepat pembekuan getah karet petani," katanya.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau petani untuk mengembangkan sistem tumpang sari di perkebunan karet.
"Di saat harga karet anjlok, petani bisa menanami sayur mayur, jagung, kacang tanah dan tanaman berumur pendek lainnya di lahan perkebunan karet tersebut," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018