Sungailiat, Babel (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melalui dinas berwenang menargetkan peserta vasektomi pada tahun 2019 mencapai 25 orang.
Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Bangka, Boy Yandra di Sungailiat, Minggu mengatakan target peserta vasektomi 25 orang itu berdasarkan dari minat masyarakat yang mulai meningkat.
Target tahun 2018 tujuh orang peserta dengan capaian 18 orang peserta vasektomi.
"Pemerintah pusat pada tahun 2019 hanya menargetkan tujuh orang atau sama dengan target tahun 2018, kami optimis target itu dapat terlampaui bahkan mencapai 25 orang," jelasnya.
Upaya untuk mencapai jumlah peserta vasektomi sebanyak itu kata dia, pihaknya akan memaksimalkan kerja kader KB yang ada diseluruh desa bekerjasama dengan pihak terkait lainnya.
"Kami akan memaksimalkan kerja kades KB yang ada disemua daerah untuk memberikan pemahaman mengenai manfaat vasektomi karena masyarakat terutama pada pria belum semuanya mengetahui mengenai program ini," jelasnya.
Vasektomi adalah metode kontrasepsi yang dilakukan dengan memotong saluran sperma "vas deferens" yang membawa sperma dari testis ke alat kelamin pria.
"Vasektomi merupakan salah satu bentuk tindakan kontrasepsi pada pria yang bertujuan untuk menekan jumlah kelahiran. Hal ini dilakukan dengan operasi kecil untuk mengikat saluran sperma agar benih pria tidak masuk kedalam air mani, sehingga orang tersebut tidak bisa membuahi seorang wanita karena tidak terdapatnya sperma saat terjadinya ejakulasi," jelasnya.
Menurutnya, vasektomi tidak akan mempengaruhi kualitas hubungan seksual kepada pasangannya, bahkan bisa dibilang akan meningkatkan kualitas hubungan intim karena seorang pria tidak harus memakai kondom ketika bersama istrinya.
"Libido seorang pria tetap normal dan tidak menurun dan proses ejakulasi pun tidak mengalami perubahan dan tetap akan mengeluarkan cairan mani," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Bangka, Boy Yandra di Sungailiat, Minggu mengatakan target peserta vasektomi 25 orang itu berdasarkan dari minat masyarakat yang mulai meningkat.
Target tahun 2018 tujuh orang peserta dengan capaian 18 orang peserta vasektomi.
"Pemerintah pusat pada tahun 2019 hanya menargetkan tujuh orang atau sama dengan target tahun 2018, kami optimis target itu dapat terlampaui bahkan mencapai 25 orang," jelasnya.
Upaya untuk mencapai jumlah peserta vasektomi sebanyak itu kata dia, pihaknya akan memaksimalkan kerja kader KB yang ada diseluruh desa bekerjasama dengan pihak terkait lainnya.
"Kami akan memaksimalkan kerja kades KB yang ada disemua daerah untuk memberikan pemahaman mengenai manfaat vasektomi karena masyarakat terutama pada pria belum semuanya mengetahui mengenai program ini," jelasnya.
Vasektomi adalah metode kontrasepsi yang dilakukan dengan memotong saluran sperma "vas deferens" yang membawa sperma dari testis ke alat kelamin pria.
"Vasektomi merupakan salah satu bentuk tindakan kontrasepsi pada pria yang bertujuan untuk menekan jumlah kelahiran. Hal ini dilakukan dengan operasi kecil untuk mengikat saluran sperma agar benih pria tidak masuk kedalam air mani, sehingga orang tersebut tidak bisa membuahi seorang wanita karena tidak terdapatnya sperma saat terjadinya ejakulasi," jelasnya.
Menurutnya, vasektomi tidak akan mempengaruhi kualitas hubungan seksual kepada pasangannya, bahkan bisa dibilang akan meningkatkan kualitas hubungan intim karena seorang pria tidak harus memakai kondom ketika bersama istrinya.
"Libido seorang pria tetap normal dan tidak menurun dan proses ejakulasi pun tidak mengalami perubahan dan tetap akan mengeluarkan cairan mani," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018