Manggar, Babel, (Antaranews Babel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sepanjang 2018 mencatat sekitar sembilan kejadian kebakaran hutan.

"Rata-rata kebakaran terjadi akibat ulah manusia yang sengaja membakar hutan untuk lahan perkebunan namun menjalar ke kawasan hutan," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Belitung Timur, Adryanto Putra di Manggar, Senin.

Ia menjelaskan, Manggar tercatat kecamatan yang hutannya rawan terbakar terutama di Desa Padang karena banyak para peladang di desa tersebut.

"Kendati kebakaran hutan belum menimbulkan dampak besar namun harus ada upaya antisipasi dini sehingga bisa meminimalkan kasus kebakaran hutan," ujarnya.

Ia menjelaskan, di antara upaya meminimalkan kebakaran hutan adalah menggencarkan sosialisasi kepada warga dan memasang papan larangan membakar hutan di beberapa titik yang dianggap rawan terbakar.

"Kami melakukan pencegahan secara masif dengan melibatkan pihak kecamatan hingga kelurahan dan desa di daerah ini dengan melarang warga membakar lahan," ujarnya.

Ia mengatakan, kebakaran hutan tidak hanya berdampak terjadinya kerusakan lingkungan tetapi juga polusi udara karena terjadi kabut asap yang sangat tebal.

"Justeru itu harus diantisipasi dari sekarang sehingga saat musim kemarau tidak lagi terjadi kebakaran hutan dalam skala luas," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019