Seorang tokoh masyarakat Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Zaiwan, menggagas pembangunan kawasan wisata "kelekak" yang ditumbuhi aneka ragam tanaman buah di hamparan lahan yang cukup luas.
Saya menggagas dan bahkan sekarang sudah mulai jalan yaitu membangun suatu kawasan wisata atau agrowisata yang ditumbuhi aneka ragam tanaman buah di antaranya durian, duku, rambutan, binjai, cempedak dan jenis tanaman buah lainnya," ujarnya di Namang, Senin.
Ia menjelaskan, kelekak itu merupakan bahasa Bangka yang dimaknai dengan kebun tanaman tua yang diwariskan secara temurun dimana di dalam kebun itu tumbuh aneka jenis tanaman yang buahnya bisa dimakan dan dijual.
"Saya bersama masyarakat berupaya menjadi Desa Namang sebagai kawasan agrowisata, sekarang sudah mulai dibangun seluas 100 hektare yang nantinya dikelola dan ditata dengan baik untuk bisa menjadi kawasan wisata," ujarnya.
Zaiwan yang sudah berhasil menggagas pembangunan kawasan Hutan Pelawan, terus berupaya berbuat untuk lingkungan dengan membangun kawasan wisata kebun dengan harapan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
"Jadi niat saya, selain membangun kawasan wisata alam juga mengajak warga untuk melestarikan hutan sebagai sumber kehidupan buat kita dan keturunan kita di masa mendatang," ujarnya.
Zaiwan mengatakan, menjaga dan melestarikan lingkungan harus dimulai dari rasa sadar terhadap pentingnya hutan asri sebagai sumber kehidupan.
"Membangun dan melestarikan hutan perlu berinovasi, tidak cukup hanya melakukan penghijauan saja tetapi bagaimana kawasan tersebut menjadi areal perkebunan yang ditanami aneka tanaman buah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Saya menggagas dan bahkan sekarang sudah mulai jalan yaitu membangun suatu kawasan wisata atau agrowisata yang ditumbuhi aneka ragam tanaman buah di antaranya durian, duku, rambutan, binjai, cempedak dan jenis tanaman buah lainnya," ujarnya di Namang, Senin.
Ia menjelaskan, kelekak itu merupakan bahasa Bangka yang dimaknai dengan kebun tanaman tua yang diwariskan secara temurun dimana di dalam kebun itu tumbuh aneka jenis tanaman yang buahnya bisa dimakan dan dijual.
"Saya bersama masyarakat berupaya menjadi Desa Namang sebagai kawasan agrowisata, sekarang sudah mulai dibangun seluas 100 hektare yang nantinya dikelola dan ditata dengan baik untuk bisa menjadi kawasan wisata," ujarnya.
Zaiwan yang sudah berhasil menggagas pembangunan kawasan Hutan Pelawan, terus berupaya berbuat untuk lingkungan dengan membangun kawasan wisata kebun dengan harapan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
"Jadi niat saya, selain membangun kawasan wisata alam juga mengajak warga untuk melestarikan hutan sebagai sumber kehidupan buat kita dan keturunan kita di masa mendatang," ujarnya.
Zaiwan mengatakan, menjaga dan melestarikan lingkungan harus dimulai dari rasa sadar terhadap pentingnya hutan asri sebagai sumber kehidupan.
"Membangun dan melestarikan hutan perlu berinovasi, tidak cukup hanya melakukan penghijauan saja tetapi bagaimana kawasan tersebut menjadi areal perkebunan yang ditanami aneka tanaman buah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019