Sungailiat, Babel (Antaranews Babel) - Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2019 ini memprogramkan peningkatan pusat kesehatan hewan (Puskeswan) dan pengembangan ternak jenis sapi.
"Program kami di tahun ini sama seperti sebelumnya, fokus di puskeswan dan pengembangan ternak jenis sapi," kata Kepala Dispertan Kabupaten Bangka, Kemas Arfani Rahman melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Budiyanto di Sungailiat, Minggu.
Dia mengatakan, pengembangan sapi dilaksanakan dengan pola gaduhan atau bergulir, sapi-sapi yang ada di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pembibitan Ternak diserahkan ke masyarakat untuk dikembangbiakkan.
Menurutnya, apabila sudah berhasil maka sapi tersebut diambil kembali ke Balai Pembibitan Ternak untuk dikembangkan lagi oleh masyarakat lainnya.
"Kami terus berusaha mengembangkan sapi dengan pola gaduhan ini, karena setiap tahun masyarakat masih mengeluh kekurangan stok daging, terpaksa dipasok dari luar daerah," katanya.
UPT Balai Pembibitan Ternak terus berusaha bekerja maksimal walaupun jumlah pegawai yang minim dengan daerah yang sangat luas.
Dispertan Kabupaten Bangka juga terus melakukan pembinaan dan pengawasan kepada peternak baik sapi, ayam dan babi dengan memberikan pelayanan kesehatan hewan baik di puskeswan atau di Kantor Dispertan.
"Masyarakat pun sudah mulai antusias untuk beternak sapi dengan pola gaduhan, mudah-mudahan kedepan daerah ini bisa swasembada sapi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Program kami di tahun ini sama seperti sebelumnya, fokus di puskeswan dan pengembangan ternak jenis sapi," kata Kepala Dispertan Kabupaten Bangka, Kemas Arfani Rahman melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Budiyanto di Sungailiat, Minggu.
Dia mengatakan, pengembangan sapi dilaksanakan dengan pola gaduhan atau bergulir, sapi-sapi yang ada di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pembibitan Ternak diserahkan ke masyarakat untuk dikembangbiakkan.
Menurutnya, apabila sudah berhasil maka sapi tersebut diambil kembali ke Balai Pembibitan Ternak untuk dikembangkan lagi oleh masyarakat lainnya.
"Kami terus berusaha mengembangkan sapi dengan pola gaduhan ini, karena setiap tahun masyarakat masih mengeluh kekurangan stok daging, terpaksa dipasok dari luar daerah," katanya.
UPT Balai Pembibitan Ternak terus berusaha bekerja maksimal walaupun jumlah pegawai yang minim dengan daerah yang sangat luas.
Dispertan Kabupaten Bangka juga terus melakukan pembinaan dan pengawasan kepada peternak baik sapi, ayam dan babi dengan memberikan pelayanan kesehatan hewan baik di puskeswan atau di Kantor Dispertan.
"Masyarakat pun sudah mulai antusias untuk beternak sapi dengan pola gaduhan, mudah-mudahan kedepan daerah ini bisa swasembada sapi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019