Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyatakan Singapura masih menjadi negara tujuan utama ekspor timah Babel, sekitar 25,63 persen komoditas selama 2018 dikirim ke Negeri Singa Putih tersebut.

"Ekspor timah selama 2018 ke Singapura ini apabila dibandingkan tahun sebelumnya lebih rendah 21,71 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan Jepang, Belanda, Korea Selatan, dan India berada dalam lima negara tujuan utama ekspor timah dan berperan berkisar 11,66 persen hingga 13,21 persen.

"Lima negara utama tujuan ekspor timah provinsi penghasil bijih timah nomor terbesar dunia tersebut berperan sebesar 75,51 persen," ujarnya.

Menurut dia ekspor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Desember 2018 mengalami penurunan 38,43 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya. Komoditas timah mengalami penurunan nilai ekspor 32,61 persen.

"Nilai ekspor komoditas selain timah juga turun sebesar 51,24 persen, sehingga jumlah nilai ekspor pada Desember 2018 hanya US$112,9 juta (bulan sama tahun sebelumnya US$183,3 juta)," katanya.

Ia mengatakan dibanding bulan sebelumnya, nilai ekspor Desember 2018 naik sebesar 13,97 persen. Ekspor timah mengalami peningkatan nilai sebesar 81,22 persen. Ekspor timah kembali bergeliat setelah pembekuan salah satu surveyor timah pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, nilai ekspor nontimah turun sebesar 46,50 persen dibanding bulan sebelumnya menjadi sebesar US$27,9 juta.

"Nilai ekspor nontimah selama Januari-Desember 2018 mencapai US$415 juta. Peran nontimah menjadi 23,38 persen," katanya.

Ia menambahkan ekspor nontimah Januari-Desember 2018 masih didominasi oleh bahan bakar mineral. Nilai ekspor bahan bakar mineral pada Desember 2018 sebesar US$13,7 juta sehingga akumulasi sepanjang tahun 2018 menjadi US$212,8 juta atau 51,23 persen dari jumlah ekspor nontimah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati turun 0,09 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Peran komoditas ini menjadi 35,47 persen. Nilai ekspor lada putih naik 44,51 persen, sehingga perannya menjadi 2,46 persen dari ekspor non-timah.

"Nilai ekspor produk karet dan barang dari karet secara kumulatif naik 24,39 persen, sedangkan golongan ikan dan udang turun 40,08 persen. Peran kedua golongan ini menjadi 8,22 persen," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019