Toboali, Babel (Antaranews Babel) - Mantan Kepala Urusan Pembangunan Desa Penutuk Kecamatan Lepar Pongok,Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jumli menduga ada penyelewengan dana desa pada tahun 2017 lalu.

"Berdasarkan APBDes tahun 2017 ada dua kegiatan yang diduga terjadi penyelewengan dana yaitu pembangunan Dermaga Tambat Labuh dan Pengembangan Objek Wisata Benteng Desa Penutuk, "kata Jumli didampingi Kepala Dusun Laut Herdi Palendra di Toboali, Senin.

Disampaikannya dua kegiatan itu tidak sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dalam APBDes tahun 2017 sehingga diduga terjadi penyelewengan dana.

"Untuk pengembangan pariwisata di Benteng dialokasikan anggaran sekitar Rp72 juta namun hanya dibelikan papan dua kubik,lalu pembangunan tambat labuh dianggarkan sebesar Rp50 juta padahal kegiatan itu dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat, "kata dia.

Menurut Jumli masih banyak dana desa yang diselewengkan Kepala Desa namun yang sangat jelas itu tadi pembangunan tambat labuh dan pengembangan objek wisata Benteng.

"Kalau mau dibeberkan masih banyak namun itu nanti tugas pihak yang berwajib untuk menelusurinya, "kata dia.

Dirinya berharap dalam waktu dekat petugas segera melakukan audit terhadap anggaran dana desa Penutuk agar tidak terjadi pelanggaran.

"Dana desa Penutuk sekitar Rp2 miliar lebih itu sebaiknya segera diaudit, bila perlu dana desa tahun 2016 lalu juga diaudit,"harapnya.

Sementara itu Kepala Desa Penutuk Kecamatan Lepar Pongok Syaparudin ketika dikomfirmasi wartawan mengatakan tidak pernah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan tambat labuh kalau pengembangan objek wisata memang ada.

"Tidak ada kegiatan pembangunan tambat labuh pada tahun 2017 tapi kalau objek wisata memang ada hanya realisasinya belum tahu karena bendahara tidak ada di kantor, "katanya.

Pewarta: Juniardi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019