Koba (Antaranews Babel) - Peserta ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di SMAN 1 Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terpaksa menggunakan perangkat modem untuk menghindari lemahnya jaringan internet di daerah itu.
"Memang menggunakan modem bagus untuk mengantisipasi jaringan internet yang lemah, namun modem tetap punya kekurangan karena hanya terbatas pada satu ruangan saja, tidak bisa menjangkau ruangan lainnya," kata Kepala Perwakilan Ombudsman RI Kepulauan Babel, Jumli Jamaluddin saat meninjau pelaksanaan UNBK di SMAN 1 Namang, Selasa.
Menurut dia semestinya lembaga pendidikan yang menjadi tempat dilaksanakan UNBK harus benar-benar siap secara sarana dan prasarana terutama jaringan internet yang harus kuat karena berpengaruh terhadap pelaksanaan ujian.
"Di SMAN 1 Namang ini hanya ada dua modem untuk melayani peserta UNBK dan tidak ada modem cadangan, tentu ini sangat riskan sekali saat modem juga mengalami gangguan atau rusak," katanya.
Menurut Jumli, kondisi UNBK yang ditemukan di SMAN 1 Namang mesti menjadi catatan bagi Pemprov Kepulauan Babel terutama dinas terkait untuk dievaluasi karena menggunakan perangkat modem hanya saat situasi jaringan bermasalah saja.
"Artinya bukan modem yang menjadi andalan tetapi adalah memperkuat jaringan internet di sekolah yang melaksanakan UNBK," katanya.
Sementara Kepala SMAN 1 Namang, Nastan mengakui kondisi jaringan internet yang sangat lemah dan perangkat komputer yang juga belum memadai sehingga ujian dilaksanakan beberapa sesi.
"Kalau listrik selama ini tidak ada masalah, kami juga menyediakan pembangkit alternatif untuk jaga-jaga apabila lampu padam saat ujian berlangsung," katanya.
Peserta UNBK di Bangka Tengah gunakan perangkat modem
Selasa, 10 April 2018 22:31 WIB