Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sampai dengan akhir Januari tahun 2019 telah menangani sebanyak 11 kasus Demam Berdarah Degue (DBD) yang terjadi di daerah itu.

"Tidak ada yang fatal, namun tetap ada yang menderita penyakit Demam Berdarah Degue sebanyak 11 orang penderita," Kata Kepala DKPPKB Bangka Selatan, Supriyadi melalui Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular, Rusdimanto di Toboali, Minggu.

Ia mengatakan sebanyak 11 orang penderita itu tersebar di beberapa kecamatan, kendati demikian hal ini bukanlah kejadian luar biasa, sehingga penangganannya dilakukan dengan pengobatan secara intensif bagi pasien.

"11 orang pasien DBD di Bangka Selatan tersebar dengan rincian, enam orang di Puskesmas Toboali, dua orang di Puskesmas Air Gegas dan dua orang di Puskesmas Air Bara serta satu orang di Puskesmas Simpang Rimba," katanya.

Menurut dia hal ini belum diperlukan pengasapan guna membunuh nyamuk dan jentik penyakit. Karena untuk pengasapan diperlukan penelitian terlebih dulu ke lapangan.

"Untuk pencegahan tetap dilaksanakan dengan sosialisasi dan gerakan masyarakat hidup sehat," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga mengoptimalkan penyuluhan dan menggalakan pemberantasan sarang nyamuk melalui PKM yang ada di Bangka Selatan serta menganjurkan masyarakat menggalakan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik.

"Pola pemberantasan sarang nyamuk dengan cara mengajak masyarakat membuang jentik nyamuk yang ada di rumah maupun di luar rumah terutama di bak penampungan air dengan sistem 3M," katanya.

Pewarta: Eko SR

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019