Bogor (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memimpin sidang kabinet paripurna bersama menteri Kabinet Kerja di Ruang Garuda. Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa, untuk membahas ketersediaan anggaran dan pagu indikatif pada 2020.
"Saya ingin melanjutkan apa yang telah kita bicarakan kemarin yang berkaitan dengan ketersediaan anggaran dan pagu indikatif," kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar sidang kabinet.
Kepala Negara menegaskan bahwa poin utama yang harus ditekankan dalam penyusunan anggaran 2020 ini adalah belanja modal yang diperkuat dan ditingkatkan. "Semua kementerian harus bisa memaksa organisasinya agar penyerapan anggarannya betul-betul bisa direalisasikan," katanya.
Jokowi juga meminta kementerian dan lembaga untuk mengurangi belanja barang sebanyak-banyaknya. "Ibu Menkeu agar dilihat pada tahun yang posisinya normal, 2017 sebagai patokan untuk dipaksa ke angka-angka itu," tegasnya.
Presiden juga meminta pada 2020 prioritas utama semua kementerian adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM).
"Nanti kita bicara secara spesifik untuk kementerian-kementerian yang terkait. termasuk dalam kebijakan pemberian insentif kepada perusahaan-perusahaan agar mereka ikut melakukan pelatihan dan training secara besar-besaran di dalam maupun luar negaeri," kata Presiden.
Jokowi berharap program pelatihan tersebut sudah kelihatan tahun ini dan tahun depan bisa dilihat hasilnya secara besar-besaran.
Dalam sidang kabinet paripurna ini Presiden didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla serta para menteri kabinet kerja, di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menko Polhukam Wiranto, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.