Jakarta (ANTARA) - Mantan Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof Nanat Fatah Natsir mengatakan Indonesia kehilangan ulama besar dengan kematian Ustadz Arifin Ilham di Penang, Malaysia, Rabu (22/5).
"Ustadz Arifin Ilham merupakan ulama besar. Seorang pendakwah yang berdakwah dengan cara yang sejuk," kata Nanat saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Mantan rektor UIN Bandung itu mengatakan Ustadz Arifin Ilham juga merupakan ulama yang bisa diterima oleh semua kalangan. Dia bisa diterima oleh kalangan tua maupun muda, tokoh pesantren maupun bukan pesantren.
Dikaitkan dengan kondisi bangsa terkini, Nanat meminta kematian Ustadz Arifin Ilham tersebut dijadikan momentum untuk merekatkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa. "Bila ada permasalahan yang sedang terjadi, selesaikan melalui jalur yang konstitusional. Hindari cara-cara kekerasan," tuturnya.
Kabar kematian Ustadz Arifin Ilham pertama kali dikabarkan sang anaknya, Muhammad Alvin Faiz melalui akun Instagram @alvin_411 pada Rabu (22/5) malam.
"Innalillahi wainalilahirojiun. Telah wafat Abi kami tercinta Abi @kh_arifin_ilham. Semoga Allah terima amal ibadahnya, diampuni semua dosanya, dimasukkan ke surga Allah SWT aamiiin," tulis Alvin.
Menurut Faiz, jenazah Ustadz akan dipulangkan segera dari Malaysia dan langsung dibawa ke Bogor, untuk dimakamkan di Pondok Pesantren Az-Zikra.*