Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus menggiatkan pemanfaatan lahan tidur yang tidak produktif, untuk dijadikan lahan produktif yang tepat guna dan tepat sasaran secara optimal.
"Pemanfaatan lahan tidur ini untuk pengembangan dan perbanyakan tanaman, ikan air tawar dan peternakan secara produktif," kata Tenaga Ahli dari Dinas Pangan Pemprov Babel, Armaini di Pangkalpinang, Jumat.
Adapun pemanfaatan lahan terbengkalai yang akan dilakukan, salah satunya yang berada di sebelah sirkuit MXGP di GOR Sahabudin Air Itam. Lahan yang tak produktif dan tidur tersebut akan diolah menjadi lahan yang bisa dimanfaatkan menjadi lahan pertanian dan peternakan.
Salah satu komoditas tanaman yang akan di kembangkan yaitu jenis tanaman sorgum sebagai sumber pangan alternatif, yang dapat dimanfaatkan untuk bahan pengganti terigu dan dapat pula dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi, juga bahan lain seperti gula nira, dan etanol.
Setelah mendapat petunjuk dan arahan dari gubernur untuk segera meninjau kondisi lahan tidur di Pemprov Babel, diupayakan agar segera mengatur, menata kesiapan lahan untuk dimanfaatkan dengan baik dan benar sebagai lahan pertanian, perkebunan serta peternakan.
"Atas perintah Pak Gubernur maka kami segera dan langsung bergerak cepat menindaklanjuti sesuai harapannya. Pak gubernur meminta agar lahan tidur dicek seperti apa pemanfaatannya, maka lahan di samping sirkuit ini kita lakukan pemerataan," katanya.
Ia menjelaskan bahwa program itu berupa pendampingan kerjasama pembibitan, penanaman dan budidaya shorgum serta relokasi dan restorasi lahan bekas tambang ilegal di lahan Pemerintah Provinsi Babel, agar lebih kelihatan hasil dan berdampak positif bagi peningkatan pengembangan usaha baru bagi petani di Babel.
Untuk kedepan, setelah pemerataan lahan itu maka sebagai awal pengembangannya akan diuji coba dengan tanam berbagai jenis komoditas tanaman, seperti tanaman shorgum dengan dua paritas, yaitu varietas Numbu dan Super 2.
Ujicoba itu melibatkan unsur dari dinas dan lembaga pertanian yang terkait, seperti dari Litbangtan RI, AIP 21 Bogor, BPTP, Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Provinsi, serta Dinas Pangan Provinsi.
"Sebagai pelaksana pekerjaan kami tunjuk PT. AGRONESIA PRIMA LESTARI, secara mendalam apakah baik dan lebih cocok ditanam tumbuhan seperti tanaman semangka, cabai, jagung dan pakan ternak lainnya," ujarnya.
Sementara jika menyangkut peternakan, maka lebih cocok untuk beternak sapi, ayam dan ikan air tawar.
"Itu sudah kami teliti dan pelajari. Dan ini akan kami laporkan kepada Pak Gubernur bahwa lahan tidur bisa dimanfaatkan untuk pertanian dan peternakan," katanya.
Rekanan Pemprov Babel untuk rehabilitasi relokasi serta restorasi bekas lahan tambang ilegal, Vito mengatakan tujuan dari pemanfaatan lahan tidur ini sudah ditinjau matang oleh Gubernur, yang nanti bukan tidak mungkin lahan tidur ini akan jadi sentra dan percontohan pemanfaatan lahan.
"Ini jadi langkah prospektif Pemprov Babel. Lahan yang tertidur akan kita bangunkan biar terasa pemanfaatannya bagi masyarakat. Itu keinginan dasar Pak Gubernur," kata Vito.