Jakarta (Antara Babel) - Meski langit mendung, tidak mengurangi semangat pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, untuk mendatangi Stadion Ciceri, Serang, Banten, pada Kamis (5/6).
Lambaian bendera enam partai yang mengusung calon pemimpin Republik Indonesia mendatang itu, terus bergoyang-goyang mengikuti alunan tangan si pemegangnya.
Saat pembawa acara menyampaikan akan datangnya "Raja Dangdut" Rhoma Irama bersama Soneta Grup, tak urung langsung mendapatkan sambutan dan tepukan tangan. Ya, kedatangan Rhoma Irama menjadi pemanis tersendiri mengingat Raja Dangdut itu sudah menjadi "legenda" di Tanah Air secara turun temurun.
Setiap Rhoma Irama tampil dalam pertunjukkannya, penggemarnya tidak dibatasi usia dari kalangan tua sampai muda, mereka pun akan menantinya dengan sabar. Eits...jangan salah, isi dangdut Rhoma Irama sarat dengan nasihat dan bukannya dangdut koplo yang saat ini tengah tren di masyarakat.
Meski dangdut koplo tengah menyerbu segala pelosok perkampungan namun Rhoma Irama tetap menjadi sang Raja Dangdut.
"Waspadai tukang kipas, waspadai praktik adu domba," suaranya yang khas itu pun hadir di Lapangan Ciceri sambil tidak lupa dia meneriakan kata "satu" sebagai nomor urut Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Tidak lama kemudian, Rhoma Irama mendendangkan lagu Adu Domba: "Adu domba...adu domba...mengadu domba...Domba... dipertaruhkan...Adu domba...adu domba...mengadu dombaDomba dipertaruhkan...Demi keuntungan domba jadi korban...Demi kesenangan domba kesakitan...
Rhoma Irama pun menyanyikan lagu "135 juta", "Seratus tiga puluh lima juta...Penduduk Indonesia...Terdiri dari banyak suku-bangsa...Itulah Indonesia...Ada Sunda, ada Jawa Aceh, Padang, Batak Dan banyak lagi yang lainnya...
Penonton pun sudah tidak melupakan peluh dan letih bergoyong, mereka tetap bersemangat dan meminta Rhoma Irama terus mendendangkan lagu-lagunya yang lain.
Para wartawan yang mengikuti kegiatan kampanye Cawapres Hatta Raja itu, tidak luput ikut menyanyikan tembang Rhoma Irama, terlebih lagi tembang "135 Juta" yang notabene saat ini jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 250 juta orang.
Dalam pertunjukannya di Lampung, Rhoma Irama menyatakan memiliki tiga alasan utama untuk mendukung Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2014, yakni masalah kriminalitas, penurunan moralitas, dan penegakan hukum kasus korupsi.
"Ada tiga alasan mengapa saya memilih Pak Prabowo dalam pemilihan presiden ini," kata Rhoma Irama, saat kampanye akbar capres dan cawapres nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, di Kalianda, Lampung Selatan, Kamis.
Dia menjelaskan, alasan pertama masalah tindak kriminalitas yang kian hari makin menjadi-jadi, sehingga negara ini membutuhkan pemimpin yang tegas untuk mengatasinya.
"Sosok Pak Prabowo yang dibutuhkan negara ini untuk pemimpin yang tegas," kata dia lagi.
Alasan yang kedua, ujar "Raja Dangdut" itu pula, Indonesia membutuhkan pemimpin berkarakter yang sudah terbukti ada pada diri mantan Danjen Kopassus yang dikenal sangat disiplin saat menjalankan tugasnya.
Rhoma juga menilai, sosok Prabowo dapat sangat tegas dalam penegakan hukum pelaku tindak pidana korupsi di negara ini.
Lain lagi, upaya untuk mendapatkan simpati masyarakat terhadap Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, ratusan buruh tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, melakukan aksi "longmarch" atau berjalan kaki dari Bandung-Jakarta.
Mereka memulai aksi longmarchnya dari Monumen Perjuangan, Kota Bandung pada Selasa (10/6) menuju Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat sampai Jumat (13/6).
Presiden KSPI/Koordinator Rumah Indonesia, Said Iqbal, menyatakan, tujuan utama longmarch yaitu Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta, yang akan diperkirakan akan tiba pada Jumat (13/6) mendatang.
Para buruh menyosialisasikan komitmen capres dan cawapres pilihan buruh dan Rakyat Prabowo-Hatta yaitu Sepuluh Tuntutan Buruh dan Rakyat (Sepultura).
Sepultura adalah dasar dan motivasi para buruh tidak kenal lelah tersebut dalam melakukan aksi Long March. Karena, didalam Sepultura tersebut adalah harapan besar seluruh buruh dan rakyat Indonesia untuk mewujudkan negara yang sejahtera yang telah berani dikomitmenkan oleh Prabowo-Hatta.
"Hal ini (Sepultura) semata bukanlah hanya tuntutan besar kami atas rezim upah murah yang selama ini kami alami. Tetapi, jauh melebihi itu adalah sebuah hal besar yang memang sudah menjadi hak buruh pada khususnya dan Rakyat Indonesia pada umumnya," katanya.
Perjuangan ini pun tidak hanya kami persembahkan ataupun korbankan untuk para kaum buruh semata.
"Tetapi, dengan semangat perjuangan tak kenal lelah dan rasa memiliki sebagai rakyat Indonesia khususnya, Long March ini kami lakukan demi "Menuju Indonesia Bermartabat"," katanya.
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014 diikuti pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
