Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) cabang Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan mengingatkan seluruh nelayan di daerahnya mewaspadai gelombang pasang di wilayah penangkapan.
"Saya ingatkan seluruh nelayan yang melakukan kegiatan penangkapan ikan di laut, hendaknya mewaspadai terjadinya gelombang pasang yang biasanya disertai angin kencang," katanya di Sungailiat, Rabu.
Selama beberapa bulan terakhir kata dia, terjadi gelombang pasang di sejumlah wilayah penangkapan fishing ground ikan dengan ketinggian gelombang mencapai lebih kurang dua sampai tiga meter.
"Ketinggian gelombang itu harus diwaspadai bagi nelayan yang menggunakan kapal penangkapan kapasitas kecil atau dibawah lima gros ton," ujarnya.
Ridwan menyarankan, kalaupun ada nelayan yang memaksa melaut hendaknya harus saling berdekatan dan mencari di wilayah yang dianggap relatif aman.
"Dengan saling berdekatan antar nelayan saat melakukan penangkapan, tentu membantu mempermudah melakukan bantuan jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan," jelasnya.
Dia mengatakan, nelayan yang mengalami kendala di laut, hendaknya dapat menghubungi pihaknya atau pos Polair, pos TNI AL atau kesesama nelayan agar mendapat pertolongan.
"Hal penting yang harus tetap dilakukan oleh nelayan, yakni dengan melengkapi kelengkapan keamanan di laut seperti, jaket pelampung, radio dan kelengkapan lainnya," katanya.
Sementara menurut salah satu nelayan Sungailiat, Ambo Lung, dirinya sempat tidak berani melaut karena kondisi gelombang di perairan penangkapan mencapai tiga meter lebih.
"Saya sengaja tidak melaut mencari ikan karena gelombang cukup tinggi mencapai tiga meter lebih," katanya.